KabgorKabgor Pemkab

Kabupaten Gorontalo Berkabung, Pemda dan Dewan Adat Gelar Perkabungan ‘Bate Lo Limutu Lolo’opo’ A.W Lihu

223
×

Kabupaten Gorontalo Berkabung, Pemda dan Dewan Adat Gelar Perkabungan ‘Bate Lo Limutu Lolo’opo’ A.W Lihu

Sebarkan artikel ini
Almarhum Bate Lo Limutu Lolo'opo AW Lihu saat dihantar ditempat peristirahatan terakhir di Kelurahan Bolihuangga diiring oleh ribuan jemaah, masyarakat, pemerintah dan tokoh adat Gorontalo. 'Selamat jalan Opa Bate, karyamu menjadi saksi adat dan budaya bagi negeri ini'. (Foto:dok)

KABGOR – Mendung pagi di Kamis (20/01), menjadi kidung sunyi jemaah perkabungan atas berpulangnya tokoh adat, sejarawan, panutan, orang tua rakyat Kabupaten Gorontalo, Bate Lo Limutu Lolo’opo, Alm. A.W Lihu.

Ya, ti Bate begitu sang sepuh ini akrab disapa rakyat. Mulai dari anak remaja hingga orang dewasa kental memanggil sosok maestro ini dikesehariannya.

Almarhum berpulang diusianya yang ke 85 tahun setelah sempat dirawat di RS Dunda Limboto selama sebulan lebih.

Dalam riwayat hidupnya, yang dibacakan kerabat Ketua Takmirul Masjid Agung Baiturrahman, Ahmad Lihu, almarhum merupakan putra terbaik Gorontalo yang terus menjaga dan melestarikan adat budaya lokal Gorontalo.

Beberapa penghargaan itu antara lain, ibadah umroh pemerintah daerah 2013, penghargaan kebudayaan maestro seni tradisi yang diberikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2018.

Berikutnya adalah tim perumus musyawarah ‘Duango adati Lo Hulonthalo’ dewan adat Gorontalo 2021, almarhum juga diberikan penghargaan sebagai 100 tokoh nasional masyarakat Gorontalo Presnas Center 2020.

Tak hanya itu, beberapa hasil karya kebudayaan yang dihasilkan almarhum juga sangat mempengaruhi tatanan adat budaya daerah diantaranya, Penutur ‘Tujai’ seni tradisi lisan Gorontalo, tim penerjemah Al-Qur’an dalam bahasa Gorontalo, dan penulis kembali naskah sastra lisan Gorontalo yang diberikan rujukam referensi generasi muda.

Almarhum juga dimanahi sebagai lurah dalam beberapa desa dan kelurahan antara lain, Lurah Bolihuangga 1981-1984, Lurah Daenaa 1984-1986, Lurah Tenilo 1986-1988, Lurah Kayubulan 1988-1994 dan terkahir 1994-1997 menjadi Lurah Bolihuangga.

Almarhum meninggal 4 orang anak dan 10 orang cucu, 3 orang cicit.
Dalam sambutannya pemerintah diwakil Asisten pemerintah Astri Tuna mengatakan, Kabupaten Gorontalo sangat sangat merasa kehilangan akan sosok panutan rakyat.

” Sebagai pemerintah, Alm Bate adalah sang maestro kebudayaan bagi rakyat Gorontalo. Untuk itu atas nama Bupati, yang melakoni kedinasan diluar daerah, melalui pemerintah menghaturkan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya, hingga seluruh amal ibadah Almarhum akan mendapatkan pahala yang berlipat disisinya.

Hadir pula dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Gorontalo Hendra Hemeto, Sekda Hadijah Tayeb, sesepuh dewan adat se- Provinsi Gorontalo, dan mewakili sambutan keluarga, Kepala BKD Safwan Bano hadir dalam kesempatan itu.Almarhum dikebumikan diekubu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *