GorutPemkab Gorut

Terapkan Prinsip Reward dan Punishment Terhadap Aparatur, Bupati Gorut : Kalau Bagus Patut Diapresiasi

136
×

Terapkan Prinsip Reward dan Punishment Terhadap Aparatur, Bupati Gorut : Kalau Bagus Patut Diapresiasi

Sebarkan artikel ini
Bupati Gorut, Thariq Modanggu saat menjadi pembina apel korpri di lingkungan Pemkab Gorut yang dilaksanakan di selasar Gedung Gerbang Emas kompleks Kantor Bupati Gorut, Senin (18/7) kemarin. (Foto : hms_kominfogorut)

GORUT (RAGORO) – Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu kembali menekankan mengenai prinsip Reward (penghargaan) dan Punishment (hukuman) yang Ia terapkan terhadap seluruh aparatur pemerintahan di daerah itu.

Prinsip ini memang telah Ia jalankan sejak awal pemerintahan di 2019 silam, meski memang belum efektif, karena kapasitas masih sebagai wakil bupati pada waktu itu.

Namun, seiring dengan dirinya telah resmi menjabat Bupati, Thariq terbilang lebih leluasa dalam menerapkan Reward dan Punishment tersebut.

“Kita ingin menerapkan prinsip reward and punishment. Artinya, kalau bagus, kita bilang bagus, kita beri apresiasi,” tutur Thariq saat menjadi pembina apel Korpri di lingkungan Pemkab Gorut, Senin (18/7) kemarin.

Sehingga lanjut Thariq, kalau kemudian ada yang tidak bagus, ya tentu harus bilang tidak bagus.

“Hanya mungkin caranya yang harus kita atur, bagaimana itu yang tidak bagus. Sehingga ada perbedaaan cerdas, arif dan bijaksana,” jelasnya.

“Kalau arif itu kan menyampaikan kebenaran, tapi orang tidak sakit. Tapi kadang-kadang tidak sakit di luar, tapi di dalam sakit,” sambungnya dengan nada bergurau.

Pada kesempatan itu, Bupati Thariq juga berterima kasih kepada para ASN yang hadir pada apel korpri, meski kondisi cuaca yang tak bersahabat.

“Artinya, jangan gara-gara hujan, lalu tidak apel. Apalagi ini apel korpri,” ujarnya.

Memang berdasarkan pantauan, apel korpri untuk bulan Juli itu dilaksanakan dengan model yang berbeda. Apel dilaksanakan di selasar gedung Gerbang Emas (Germas) Kantor Bupati Gorut. Karena disesuaikan dengan cuaca yang saat itu dalam kondisi hujan.

“Model seperti ini mungkin yang pertama kali ya seumur Gorontalo Utara,” kata Thariq yang diiyakan peserta apel.

Cara atau model seperti ini, lanjut Thariq, tentu bentuk adaptasi terhadap situasi dan kondisi yang terjadi.

“Jadi, saya berharap kemampuan beradaptasi itu penting. Bukan mengadopsi ya, tapi mengadaptasi,” tukasnya.

Mengadaptasi di sini, dijelaskan Thariq, lebih pada melaksanakan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

“Artinya, apa yang boleh kita lakukan dan ada yang tidak boleh. Tentu dengan pertimbangan wilayah kita yang berbeda, mungkin ada hal-hal yang tidak sama dengan daerah lain atau kondisi sebelumnya,” paparnya.

“Seperti keadaan ini, apel tetap kita laksanakan, walaupun dalam situasi seperti ini,” tandas Thariq. (RG-56)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *