- Penulis/Editor :
- Sahril Rasid
- Moh Tuken Tuna
LIMBOTO (RG.COM) Sekalipun Sulawesi Utara (Sulut) dijuluki daerah nyiur melambai, terkenal karena pohon kelapanya.
Tapi Gorontalo dipercayakan sebagai tuan rumah peringatan hari kelapa se dunia (World Coconut Day)
2023, September nanti.
Setidaknya Gorontalo bisa membuktikan kalau produksi kelapanya tidak kalah dengan provinsi tetangga.
dan bisa membuka mata dunia, penghasil kelapa bukan hanya Sulawesi Utara tapi Gorontalo sangat potensial.
“ Pusat pelaksanaan Hari Kelapa Sedunia di Kecamatan Asparaga Kabupaten Gorontalo,’ tegas bupati
Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo usai mendatangi Kementerian Koordinator bidang perekonomian RI Senin (12/6/2023) kemarin.
Saat itu Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo diterimah langsung Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud
Pertemuan tersebut, terkait erat dengan dengan persiapan Kabupaten Gorontalo sebagai tuan rumah pelaksanaan perigatan hari kelapa sedunia.
Rencananya World Coconut 20223akan diikuti kurang lebih 28 negara.
“ pertemuan dengan tim Deputi Bidang Koordinasi Pangan -Agribisnis membahas tentang peluang pengembangan Bioavtur berbahan dasar kelapa di Gorontalo,” kata Nelson Pomalingo.
Pemerintah Kabupaten Gorontalo berharap proyek bioavtur bisa dilakukan pengolahannya di Gorontalo.
Jika ini bisa ditarik ke Gorontalo. Tentunya akan memberikan dampak yang luas untuk industry kelapa di Provinsi Gorontalo, khususnya di Kabupaten Gorontalo.
Sekalipun diakuinya untuk mewujudkan itu, membutuhkan riset dan diskusi dengan berbagai stakeholder terkait.
Utamanya menyangkut peluang kelapa nonstandar industri yang bisa dimanfaatkan untuk bioavtur.
“Inilah usaha ke depan agar komoditi yang dikembangkan ini bisa masuk dalam standat IKEO, ” tegas Nelson.
Sementara itu Tim Deputi Kemenko merespon harapan dan keinginan pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Untuk itu pihak mereka akan melakukan dialog dengan beberapa kementerian tentang peluang ini.
“ Bulan depan pihak dari perwakilan IJBNet (Indonesia-Jepang Business Network) menjadwalkan ke
Gorontalo, untuk membahas ide ini, agar dapat digaungkan pada saat World Coconut Day September nanti,’ Musdhalifah Machmud.
Pada kesempatan itu juga dibahas peluang usaha dan kerjsama pengiriman tenga professional ke jepang.
Khususnya dari Alumni SMK Program asistensi Pendidikan*****