Opening

Diterjang Air Bah, Jelang Sholat Jumat. Sejumlah desa di Kecamatan Popayato- Popayato Barat Luluhlantak

167
×

Diterjang Air Bah, Jelang Sholat Jumat. Sejumlah desa di Kecamatan Popayato- Popayato Barat Luluhlantak

Sebarkan artikel ini
Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Popayato dan Popayato Barat Jumat tadi malam 07/04

Kembali sejumlah desa di Kecamatan Popayato dan Popayato Barat Kabupaten Pohuwato Diterjang air bah dari pegunungan, akibatnya sejumlah rumah di desa luluhlantak. Kejadian tersebut terjadi jelang sholat jumat 7/4 kemarin. Ini merupakan musibah banjir yang ke sekian, setelah beberapa waktu lalu terjadi kejadian yang sama.

Editor : Sahril Rasid
Kontributor : Iwan Karim

GORONTALO (RG.COM)–Sebelum air bah menerjang sejumlah desa di Kecamatan Popayato dan Kecamatan Popayato Barat. Diawali dengan hujan lebat yang disertai angin kencang jelang shalat jumat sekitar pukul 11.20 wita. Tak lama kemudian air mulai menerjang rumah penduduk.

Sejumlah masjid terpaksa membatalkan sholat jumat. Karena air dengan cepat masuk ke area dan dalam masjid. Bahkan ketinggian air mencapai 1 meter.

Dilaporkan 3 desa di Kecamatan Popayato Barat yakni Desa Dudewulo, Desa Butungale dan Desa Tunas Jaya kondisinya cukup parah karena desa ini langsung menerima kiriman air sungai butungale dan air pegunungan. Demikian juga dua desa di Kecamatan Popayato yakni Desa Telaga dan Desa Dambalo.

Kontributor berita Rakyat Gorontalo.Com Iwan Karim dari Pohowato melaporkan sekalipun diterjang air bah yang merendam dan merusak sejumlah rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya. Banjir tidak terlalu lama, karena kurang lebih dua 3 jam kemudian, air surut.

Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga usai buka puasa menuju dua kecamatan tersebut memantau langsung kondisi warga yang ada di 5 desa. Meski berada di kegelapan dan hanya di bantu sinar senter, orang nomor satu di pohuwato melihat dari dekat kerusakan akibat air bah dan bertemu langsung dengan warganya, Jum’at, (7/4/2023) tadi malam.

Pantauan di lapangan, kondisi saat ini memang sudah aman atau tidak terendam, air dengan cepat menuju ke dataran rendah atau ke arah laut.

Meski begitu, barang-barang dalam rumah saat ini telah berada di teras atau di atas meja untuk menghindari banjir susulan.

Sementara di Masjid Besar At-Taqwa Popayato Barat air masuk dan merendam seisi masjid termasuk alat pengeras suara terendam air.

Salah satu Sekolah Dasar Negeri 06 Popayato Barat pagar depan ambruk, kerugian lain berupa kelapa kopra milik warga terendam air dan sebagian terbawa air sungai butungale.

Di desa Telaga dan desa Dambalo Kecamatan Popayato tetap ditinjau meski sudah larut malam.

Terdapat dua masjid yakni Masjid Al-Zauhar dan Masjid Istiqamah yang terpaksa batal melaksanakan shalat jumat karena air dengan cepat memasuki masjid,ketinggian air sekitar 1 Meter akibat luapan dari dua sungai yang berbeda.

Demikian juga di Desa Dambalo Kecamatan Popayato, air dengan ketinggian kurang lebih 70 cm itu akibat luapan air sungai.

Karena di bagian atas desa itu terdapat beberapa sungai kecil. Air dari sungai di tambah air dari pegunungan merendam sekitar 30-an rumah yang berada di tiga dusun tersebut air sejak pukul 12 siang sampai pukul 15.00 wita.

Sementara itu salah satu rumah milik warga yang berada di bantaran sungai butungale hancur total dan diterjang arus sungai yang meluap. Sehingga sepasang suami istri yang mendiami rumah tersebut sementara diamankan di tenda darurat milik Tagana dan BPBD.

Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga didampingi Anggota DPRD Pohuwato, Rizal Pasuma bersama pemerintah kecamatan mengunjungi tempat pengungsian.

Dilaporkan sebuah rumah sempat diselamatkan dengan cara di tarik pakai tali, SDN 06 Popayato Barat termasuk rusak berat karena bagian pagar bagian belakang dan bronjong sudah hilang terbawa arus sejak banjir pada akhir Maret kemarin.

“ Insyaallah kami akan bantu rumah terutama pasutri yang rumahnya telah hanyut. Dua rumah yang berada di bantaran ini sekiranya segera ditangani untuk pembangunan rumah yang baru untuk menyelamatkan mereka dari bantaran sungai”,kata Saipul.

Bupati juga berharap meski berada di tenda pengungsian dan di tempat yang dianggap aman kiranya waspada diri terhadap bencana banjir menjadi perhatian bersama.

Pemerintah tentu tidak menginginkan ada korban akibat banjir ini terutama yang huniannya berada di bantaran sungai dan di tempat rawan. Olehnya diingatkan apabila hujan deras kembali lagi maka segera mungkin untuk menghindar.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan kita tetap berdoa semoga tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Meski kita tahu pasutri bersama dua cucunya tersebut selamat dan sebagian rumah terbawa arus diminta bersabar dan semoga bantuan segera terealisasi.

Diharapkan pula DPRD Pohuwato bersama pemda bisa mencarikan solusi terbaik untuk tempat tinggal kedua KK ini yang berada di bantaran sungai butungale”,ucap Bupati Saipul.###

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *