Opening

Hari Kemerdekaan ke 77. 522 Napi di Gorontalo,Dapat Remisi. 2 Napi Hirup Udara Bebas

139
×

Hari Kemerdekaan ke 77. 522 Napi di Gorontalo,Dapat Remisi. 2 Napi Hirup Udara Bebas

Sebarkan artikel ini
PENJABAT Gubernur memberikan remisi secara simbolis kepada salah satu napi (f.kominfo)

GORONTALO (RAGORO) – Sebanyak 522 narapidana yang terbagi dalam warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Gorontalo, Pohuwato, Boalemo, LPKA dan Lapas Perempuan mendapatkan remisi di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu (17/8).

Pemberian remisi ditandai dengan penyerahan surat remisi kepada perwakilan napi oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer yang didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Ham Gorontalo Heni S. Wardoyo dan Kalapas Kelas II A Kota Gorontalo Indra Mokoagow.

Dari 522 orang narapidana dan anak yang mendapatkan remisi umum 1 tersebut rinciannya, mendapatkan remisi 1 bulan berjumlah 47 orang, remisi 2 bulan berjumlah 43 orang dan remisi 3 bulan berjumlah 89 orang. Selanjutnya remisi 4 bulan berjumlah 38 orang, terakhir remisi 5 bulan berjumlah 24 orang.

Selain pemberian remisi umum 1 tersebut, sebanyak 8 orang narapidana Lapas Kelas IIA Kota Gorontalo juga mendapat remisi umum 2 dan langsung bebas.

Kakanwil Kemenkumham Gorontalo Heni Wardoyo dalam sambutannya menyampaikan, remisi diberikan kepada warga binaan yang memenuhi syarat administratif maupun substantif, sesuai Undang Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan serta Kepres No 174 Tahun 1999 tentang remisi.

“dan ini yang kita ajukan hampir semua terkabulkan. Ini tentu menjadi sebuah prestasi yang menunjukan bahwa pembinaan di lapas Gorontalo dan lapas – lapas yang ada di jajaran Kanwil Kementrian Gorontalo itu berjalan dengan baik,” kata Heni.

Ditempat yang sama Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer yang membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAK Asasi Manusia mengatakan, kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan nikmat dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang wajib disyukuri bersama.

Rasa syukur ini tentunya menjadi milik segenap lapisan masyarakat, termasuk para warga binaan pemasyarakatan. “oleh karena itu, pemerintah memberikan apresiasi berupa pengurangan masa menjalani pidana (remisi) bagi mereka yang telah menunjukkan prestasi, dedikasi dan disiplin yang tinggi dalam mengikuti program pembinaan serta telah memenuhi syarat substantif dan administratif sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan,” ucap Hamka.

Secara pribadi Hamka berharap, kepada semua warga binaan yang mendapatkan remisi terlebih yang sudah bebas untuk dapat terus bersyukur. Tunjukan sikap dan perilaku yang lebih baik. Dalam mengikuti seluruh tahapan proses program pembinaan di masa yang akan datang.

“harapan besar kami tentu setelah keluar ini mereka betul-betul menjadi anak-anak atau orang tua yang berguna, kemudian merubah sikap atau istilahnya hijrah ke hal-hal yang jauh lebih baik, paling penting untuk tidak mengulangi kesalahan lagi, agar tidak kembali kesini,” harapnya. (rg-25)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *