” Ketika Rachmat Gobel terjun ke politik, saya heran apa yang dicari seorang Rachmat Gobel. Secara kalkulasi ekonomi, politik itu merugikan, tidak menguntungkan untuk seorang pengusaha besar sekelas Rachmat Gobel,” kata Nasihin Masha
Laporan : Sahril Rasid
Belakangan kata Nasihin, ia paham. Rachmat Gobel terjun ke politik bukan mencari kekuasaan apalagi popularitas. Tapi bagaimana mengabdikan diri untuk Indonesia, terlebih khusus untuk Gorontalo.
Nasihin Masha sosok jurnalist senior, di Republika, memiliki pengalaman luas. Tak heran, ia dingkat sebagai stag khusus Rachmat Gobel di DPR-RI.
Dimata Nasihin Masha, Rachmat Gobel sosok yang kontradiktif jika melihat sepak terjangnya sebagai pengusaha dan politikus. Sebagai pengusaha besar di Indonesia yang santun dan religius .
” Pak Rachmat sosok yang tidak banyak bicara,pekerja keras, disiplin tapi rendah hati,’ kata Nasihin yang didampingi staf khusus Rustam Akilie ketika berbincang dengan sejumlah wartawan di kafe Angelato di depan Taruna Remaja Kota Gorontalo, Senin Selasa (17/1) kemarin.
Sebagai wartawan senior, Nasihin Masha memang banyak memberikan masukan terkait dengan komunikasi politik dan pers.
” Diawal awal beliau terjun ke politik, apa yang dikerjakannya tidak ingin diexpose. Tentunya ini agak sedikit kontradiktif, karena sebagai politisi tentunya tidak bisa bersikap demikian,” kata Nasihin sambil senyum penuh arti.
Ini tentunya dipengaruhi sikap rendah hatinya, dan sosok yang relijius.. Walaupun belakangan pak Rachmat paham sebagai politisi wajib mengexpose kerja kerjanya ke publik lewat media sebagai wujud pertanggung jawaban ke publik.
Selain itu kata Nasihin, Rachmat Gobel itu terlalu cinta terhadap tanah leluhurnya Gorontalo. Sepertinya ia melaksanakan amanat orang tuanya untuk membangun Gorontalo.
Kenapa saya katakan ia terlalu cinta akan Gorontalo ? ” Karena seluruh tenaga fikiran dan materi ia curahkan untuk Gorontalo. dan seluruh program program baik mendorong percepatan berkembangnyha ekonomi dan pembangunan Gorontalo,’ kata Nasihin.
Rachmat Gobel dari awal di DPR-RI selalu berbicara soal kemandirian ekonomi Gorontalo. ” cita cita pak Rachmat Gobel bagaimana menjadikan Gorontalo, menjadi 5 daerah termakmur di Indonesia,” ucap Nasihin.
Sehingga itu sekarang ini Rachmat Gobel begitu ngotot, mengembangkan sektor pertanian dengan penerapan teknologi pertanian, serta mendorong peningkatan Sumber daya manusia di Gorontalo.
” sektor perhubungan seperti Pelabuhan, bandara dan transportasi terus di dorong. Dari sisi pertanian, selain ketahanan pangan, juga mendorong ke industri,’ ,kata wartawan senior republika tersebut.
Nasihinpun mengakui Gorontalo memiliki prospek yang bagus dalam mengembangkan pertanian, perikanan dan peternakan. Dengan ditunjang dengan fasilitas pelabuhan samudra anggrek tentu menjadikan Gorontalo menjadi pintu masuk dan keluar sektor barang dan jasa.
” Pelabuhan Gorontalo (anggrek) itu sangat potensial karena langsung berhadapan dengan jalur internasional. jarak tempuh dari Gorontalo jauh lebih pendek ke Viatnam, jepang, korea dan negara lain. Ketimbangh Pelabuhan Bitung,’ tegas Nasihin.
Namun demikian, apa yang dilakukan Rachmat Gobel dengan cita cita dan usahanya tentunya tidak akan maksimal. Jika tidak didukung oleh seluruh komponan pemerintah dan masyarakat Gorontalo.
” Jika ide ide dan gagasan ini didukung bersama sama, tentunya Cita cita agar Gorontalo termasuk 5 daerah yang makmur tentunya segera terealisasi,’ kata Nasihin Masha. (riel/rg)
