GORONTALO (RG) – Beberapa bulan lalu, sejumlah Aleg Deprov dari berbagai Komisi seperti AW Talib dan lain-lain memberikan penilaian negatif pada kinerja Penjagub, sampai-sampai mereka mengancam akan meminta Kemendagri untuk tidak memperpanjang masa jabatan Hamka Hendra Noer sebagai Penjagub.
Sebaliknya, sejumlah Aleg Dekab Boalemo seperti Eka Putra Noho dari PDIP, Hardi Mopangga dari Demokrat dan Lahmudin Hambali dari Golkar mengapresiasi kinerja Penjabup, mereka menilai kinerja Hendriwan cukup bagus. Ternyata dua penilaian itu benar adanya.
Sebab kinerja Penjagub memang mendapat rapor merah, sementara rapor Penjabup cukup bagus. Kali ini penilaian itu datang dari Kemendagri, tentu ini tidak terbantahkan, karena ada 71 Penjabat Kepala Daerah yang dievaluasi, baik itu Penjagub maupun Penjabup, khusus untuk Penjagub, dari 28 Provinsi, Provinsi Gorontalo berada pada urutan ke 23 dengan skor nilai 20.
Menariknya Kabupaten Boalemo berada pada urutan 20 dengan skor 21. Lalu apa komentra Aleg Deprov soal itu? Awaludin Pauweni, tertawa renyah sambil mengatakan, dia belum tahu persis apa saja yang dinilai oleh Kemendagri itu, namun dia mengingatkan Penjagub untuk memperbaiki nilai. “rapornya jangan merah terus, nanti tidak naik kelas,” kilah Wakil Ketua Deprov.
Sementara itu, Ketua Komisi I Deprov, AW Talib mengatakan masih ada waktu bagi Hamka Hendra Noer untuk memperbaiki hasil evaluasi Kemendagri.
Usahakan satu tahun pertama yang tinggal beberapa bulan lagi harus bagus. “rapornya harus bagus, jangan sampai ada yang merah lagi,” kilahnya.
Senada dengan Aleg Deprov, Lahmudin Hambali, mengatakan kinerja Penjabup dan Penjagub baru akan kelihatan pada hasil akhir.
“kita semua berkewajiban mendukung dan mendororong agar Penjabup dan Penjagub bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik,” kata Aleg Dekab Boalemo itu.
Sementara itu, sejumlah tokoh mengatakan, kalau kinerja Penjagub pada kurang lebih 7 bulan ini masih bisa dimaklumi, karena dia hanya melanjutkan program dari pemerintahan lama.
Tetapi untuk 2023 nanti kinerja pemerintahannya sudah harus bagus. Untuk itu, mereka menyarankan agar Penjagub harus banyak bertanya kepada Walikota dan para Bupati. “kata orang Manado, malo batanya sasa di jalan,” kilah seorang tokoh.
Harus diakui para Bupati dan Walikota adalah pemimpin-pemimpin yang sudah sangat berpengalaman dan juga berprestasi. (LaAwal-46)