Opening

Lagi, Emosi Wabup  Gorontalo Hendra Hemeto ‘Meledak’. Gara Gara Hanya Baliho Sekda dan Bupati Dipasang

549
×

Lagi, Emosi Wabup  Gorontalo Hendra Hemeto ‘Meledak’. Gara Gara Hanya Baliho Sekda dan Bupati Dipasang

Sebarkan artikel ini

GORONTALO (RG) – Peringatan Hari PGRI dirayakan secara meriah Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Namun kemeriahan perayaan hari PGRI itu tidak dirasakan oleh Wakil Bupati Hendra Hemeto.

Terkesan, kegiatan itu malah mengskreditkan dirinya sebagai wakil bupati yang “diremehkan’ . Pasalnya Baliho yang terpasang dikegiatan tersebut begitu menonjol Baliho Sekda Roni Sampir berdampingan dengan bupati,. Sedangkan baliho wakil bupati nyaris tak terlihat.

Tak pelak, saat itu juga ia langsung menegur Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo Titiano Pauweni sebagai penyelenggara acara tersebut.

” Kira Kira apa kesalahan bapak ? tanya Wabup Hendra Hemeto dengan nada sedikit tinggi. ” Kalau mau jadikan seseorang, tunggu waktunya, belum sekarang,’ Ketus Hendra. ” Mana Baliho saya, saya wakil bupati, kenapa tidak ada baliho saya dengan bupati,” tegas Hendra Hemeto dengan geram.

“baru kemarin saya sampaikan dalam rapat pimpinan, hari ini terjadi lagi,” ujar Wabup Gorontalo.

menjawab pertanyaan Wakil bupati Hendra Hemeto. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Titianto Pauweni mengatakan kalau soal pemasangan baliho dan kegaitan acaranya  ada panitianya.

” Bukan tidak ada, ada baliho Wabup tapi saat pemasangan itu sudah larut malam” elak Titian Pauweni. Menurutnya terkait dengan kegiatan acara dan kesiapannya termasuk pemasangan baliho ada panitia sendiri ” ada ketua panitianya, seluruh acaranya itu bukan saya, itu lebih kepada panitia,” Titiyanto Pauweni mengelak.

Seperti diberitakan beberapa hari lalu. Saat rapat koordinasi bersama bupati dan jajaran pemerintah daerah di ruang pola jumat lalu, Wabup Hendra Hemeto sempat emosi bahkan sempat mencopot pin wabup dan membantingnya diatas meja.

Ini disebabkan dirinya merasa diremehkan oleh aparat pemerintah daerah mulai bahkan ditingkat desa. ia juga memprotes terkait dengan tidak adanya koordinasi kegiatan. (qen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *