- Editor : Sahril Rasid
- Reporter : Uncil
GORONTALO (RG.COM) – Ditengah kondisi ekonomi yang sulit saat ini sejumlah masyarakatpun berjuang dengan menjadi pedagang di pinggir jalan.
Namun demikian pedagang yang dianggap dadakan (liar) ini, dianggap menjadi saingan dan bisa mempengaruhi pendapatan pedagang yang berada di lokasi pasar sentral Kota Gorontalo.
Inilah yang suarakan oleh anggota DPRD Kota Gorontalo Herman Haluti.
Aleg di komisi C Kota Gorontalo bahkan meminta agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Gorontalo segera mengusur (menertibkan) para pedagang di pinggir jalan tersebut.
Menurutnya jumlah pedagang dadakan di pinggiran jalan yang ada di Kota Gorontalo saat ini jumlahnya sudah cukup banyak sehingga di sisi lain akan mempengaruhi pendapatan para pedagang yang ada di pasar sentral.
“Ketika mereka sudah banyak bertebaran di pinggiran jalan, maka masyarakat akan lebih memilih untuk berbelanja kebutuhan di sana dibanding harus ke pasar sentral sebab dari segi jarak para pedagang tersebut cukup dekat untuk dijangkau masyarakat,” ungkapnya.
“Padahal kita tau bersama bahwa yang membayar retribusi kepada pemerintah itu adalah para pedagang di
pasar sentral, sedangkan para pedagang di pinggiran jalan tersebut tidak membayar retribusi sehingga jika para pedagang di pasar sentral pendapatannya menurun maka ini juga akan mempengaruhi PAD kita,” tambahnya.
Aleg Komisi C tersebut berharap bahwa Dinas terkait dapat segera mencari solusi terkait hal tersebut khususnya sebelum pasar sentral nanti akan diresmikan.
“Saran Saya selisih lapak di pasar sentral nanti dapat difikirkan untuk diisi oleh pedagang di pinggiran jalan tersebut sehingga paling tidak ini dapat mengurangi jumlah pedagang dadakan tersebut,” harapnya.(*)