- Editor : Sahril Rasid
- Reporter : Uncil
GORONTALO (RG.COM) – Penentuan nama jalan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo ternyata menjadi buah bibir. Pasalnya ada upaya nama tokoh yang masih hidup di Gorontalo ingin diabadikan nama jalan.
Padahal sesuai kebiasaan di Indonesia termasuk Gorontalo, pengabadian nama seseorang menjadi nama jalan, karena mengenang jasanya semasa hidup.
“ Dari awal saya secara tegas menyatakan tidak setuju nama dijalan mengabadikan sosok tokoh Gorontalo yang masih hidup,’ Tegas aleg Dewan Perwakilan Rakyat Kota Gorontalo saat membahas Ranperda nama jalan dan sarana umum beberapa hari lalu.
Menurut wakil Ketua komisi B tersebut, Ranperda Nama Jalan dan Sarana Umum ini terkait penamaan sebuah jalan dan sarana harusnya orang yang sudah meninggal.
“ tidak etis dan kurang elok ketika tokoh yang masih hidup diabadikan menjadi nama sebuah jalan dan Sarana. Itu sama saja mendoakan tokoh tersebut cepat meninggal,” tambah Muksin lagi.
Alasan lain dikemukakan Muksi Brekat jika mengabadikan nama tokoh yang masih hidup akan beresiko.
“Kita kan tidak tau, apakah 5 atau 10 tahun kedepannya tokoh daerah yang masih hidup ini akan terus harum dan baik namanya,” tambah Muksin.
Tiba tiba oknum tokoh tersebut terjaring atau terlibat kasus kriminal yang merusak namanya. “ Disatu sisi sudah terlanjur namanya diabadikan disebuah jalan dan sarana di Kota Gorontalo, maka itu akan memalukan,” kata Muksin Brekat (*) I