- Editor : Sahril Rasid
- Penulis : Tim RG.COM
GORONTALO (RG.COM) – Konflik di tubuh PPP DPW Provinsi Gorontalo akhirnya usai. Proses perdamaianpun ditandai dengan rujukanya seluruh pengurus yang berkonflik.
Saling berpelukann sesame pengurus khususnya ketua DPW PPP Nelson Pomalingo menjadi ending yang indah bagi partai yang berlambangkan ka’bah tersebut.
Rumah tua itu kini damai Kembali. Dan kini Kembali focus menatap pemilu 2024 dengan target yang telah ditetapkan.
Sebuah jaminanpun dari ketua DPC PPP Kota Gorontalo Rivai Bukusu. Tidak ada intrik politik mengganggu dan menjatuhkan Nelson Pomalingo dikemudian hari.
Kembalinya Nelson Pomalingo sebagai nahkoda PPP Gorontalo disambut gembira Ketua DPC PPP tersebut.
Meski begitu, ketika Nelson memilih non aktif, Ayi merasa ikut bersalah sekaligus cemas karena Nelson bisa mundur dari PPP, makanya ketika Nelson aktif kembali, Ketua DPC PPP Kota Gorontalo itu merasa sangat lega.
Karena,selam hampir dua bulan, Nelson cuti dari Ketua DPW PPP. Kini Wakil Ketua DPRD Kota Goron talo tersebut sangat optimis PPP dapat mendayung di arena Pemilu, baik itu Pileg maupun Pilkada.
“insya Allah hasilnya akan sangat bagus,” katanya.
Kabar kalau Nelson akan hengkang ke partai lain sudah terbantahkan pada acara Rakorwil Sabtu kemarin.
“saya tekankan bahwa pak Nelson tetap setia bersama kami,” ungkapnya.
Ayi juga mengucapkan, terima kasih kepada seluruh DPC yang telah memberikan kepercayaan kepadanya sebagai benteng untuk menangkal berbagai tindakan yang merongrong kepemimpinan Nelson Pomalingo.
“ini tugas yang sangat berat tapi saya siap mengembannya,” pungkasnya.
Di rakorwil itu juga Ayi menepis seluruh isu yang menyatakan DPC PPP Kota Gorontalo tidak solid.
Aleg Dapil Sipatana dan Kota Tengah itu dengan tegas men yampaikan Bahwa DPC PPP Kota Gorontalo sangat solid.
Lalu bagaimana dengan Arifin Miolo? menjawab pertanyaan itu, Rivay tersenyum, lalu dengan lirih mengatakan kalau persoalan Arifin sudah selesai, dan semuanya baik-baik saja. ****
Kata orang”rasa dendam itu telah hilang tapi tdk dengan ingatan” atau bahasa manado bilang “kita so ndak marah mar kita nya mo lupa” Semoga semua telah berakhir.