Opening

Survei Pemilih Kritis SMRC : Ganjar Unggul Tipis Prabowo, dan Anies Baswedan

595
×

Survei Pemilih Kritis SMRC : Ganjar Unggul Tipis Prabowo, dan Anies Baswedan

Sebarkan artikel ini

Penulis/Editor : Sahril Rasid

JAKARTA (RG-COM)–Pasca ditetapkan sebagai calon presiden PDI-Perjuangan. Elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami kenaikan mengungguli calon lain seperti Prabowo, dan Anis Baswedan.

Release Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sabtu 29/4) kemarin mengeluarkan survei terbaru pemilih calon presiden.

Survei ini untuk pemilih kritis. Menempatkan Ganjar Pranowo 20.8 %, Prabowo 15,8 %, Anis Baswedann 11,4 %.

Ini mengindikasikan bahwa Ganjar mengalami kenaikan signifikan dari 13% pada 4-7 April 2023, baru setelah keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, menjadi 20,8% pada 25-28 April 2023 baru setelah keputusan PDI-P mencalonkan Ganjar.

Sementara dukungan mereka pada Prabowo sebesar 18,3% menjadi 15,8%, dan pada Anies 10,7% menjadi 11,4% pada kurun waktu yang sama.

Kenaikan Ganjar terjadi dari akumulasi penurunan pada Prabowo, pada pemilih yang belum menentukan pilihan sebelumnya, dan pada pemilih calon-calon lain.

Demikian temuan survei terakhir elektabilitas bakal calon presiden yang dilakukan Saiful Mujani Reserach and Consulting (SMRC) pada “pemilih kritis” nasional pada 25-28 April 2023.

Hasil survei ini dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani.

Deni menjelaskan bahwa “pemilih krits” adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone.

Sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan
cenderung tiggal di perkotaan.

Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya.

Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%. Karena itu, survei ini
tidak mencerminkan populasi pemilih nasional 100%.

Deni menunjukkan bahwa elektabilitas bakal calon presiden ini dalam 3 tahun terakhir cukup
dinamis.

Presiden Jokowi secara terbuka mendukung Prabowo.

Puncak dukungan pada Prabowo adalah pasca keputusan FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia, di mana Prabowo mendapat dukungan 18,3%, dan Ganjar turun signifikan menjadi 13% pada 4-7 April 2023 dari 16,2% pada
Maret 2023.

Setelah itu, Ganjar mulai pulih dan menguat signifikan pasca pengumuman Ganjar sebagai calon presiden oleh PDI-P. Sejak keputusan FIFA hingga pasca pengumuman PDIP, Ganjar mengalami pemulihan berar; dari 13% menjadi 20.8%, atau naik 7,8%.

Namun demikian, lanjut Deni, elektabilitas Ganjar dan Prabowo masih seimbang ketika
simulasi dilakukan untuk empat calon presiden yang sudah diputuskan oleh partai mereka masing-
masing.

Prabowo telah diputuskan menjadi calon oleh partainya, Gerindra, dan mendapatkan
dukungan dari PKB.

Cukup memenuhi syarat minimal untuk menjadi calon presiden.

Anies Baswedan juga telah dicalonkan oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS. Juga cukup untuk menjadi calon presiden.

Ganjar telah dicalonkan oleh 4 partai, dan lebih dari cukup untuk menjadi calon. Dan terakhir
Airlangga Hartarto juga telah ditetapkan oleh partainya, Partai Golkar, untuk menjadi calon.

“Kalau calonnya Airlangga, Anies, Ganjar, dan Prabowo, dalam survei terakhir para pemilih
kritis, Ganjar dipilih oleh 30,4%, Prabowo 29,5%, Anies 19,8%, dan Airlangga 2,9%.

Sisanya belum menentukan pilihan. Ini mengindikasikan bahwa Ganjar dan Prabowo bersaing ketat di kalangan
pemilih kritis sekarang ini,” kata Deni.

Deni menambahkan bahwa Prabowo terlihat lebih bisa menyerap pemilih krits yang sebelum empat nama itu memilih nama-nama lain.

“Ini bisa terjadi karena Prabowo sudah dikenal hampir oleh semua pemilih (95%) sementara
Ganjar masih lebih rendah kedikenalannya di kalangan pemilih ini (86%),” pungkasnya.

Survei nasional pemilih kritis ini dilakukan pada pemilik cellphone sebagai indikator pemilih
kritis.

Sampel survei ini dipilih melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik
memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon
secara acak, divalidasi, dan discreening.

Validasi dan screening dilakukan untuk memastikan bahwa pemilik nomor telpon terpilih adalah warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih (berumur 17 tahun plus atau sudah menikah).

Margin of error survei diperkirakan ±3.1% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *