Suasana RSU Tumbulilato yang juga menangani ODGJ sekalipun kapasitas terbatas
Penulis : Abdul Wahid Ilham
Editor : Sahril Rasid
Foto : Dok Kominfo Bonbol
GORONTALO (RG.COM) Ternyata orang yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) singkatnya sering di sebut orang gila terus bertambah di Gorontalo.
Sesuai data orang gila di Gorontalo kini sudah sekitar 1000-an orang.
Parahnya penangan terhadap orang gangguan jiwa ini tidak memadai. Sampai saat ini di Provinsi Gorontalo belum memiliki rumah sakit jiwa (RSJ) khusus menangani ODGJ ini.
Masalah ODGJ yang tidak tertangani dengan baik di Gorontalo ini, terungkap saat, dengar pendapat (RDP) di Komisi IV dengan sejumlah mitra OPD terkait, seperti dari Dinas Kesehatan (Dikes) provinsi Gorontalo, Senin (10/4) kemarin.
Terungkap, memang saat ini di Gorontalo sudah ada penangan terhadap ODGJ yakni di RS Tombulilato kabupaten Bone Bolango.
Namun menurut Wakil Ketua Deprov, Sofyan Puhi, yang juga Koordinator Komisi IV,
Kapasitas penanganan ODGJ di RS Tombulilato itu tidaklah maksimal. Karena selain kapasitas kecil juga sumber daya manusia khususnya dibidang medis kejiwaan ini terbatas.
Jelas pelayan RS Tumbulilato, tidaklah mencukupi penanganan ODGJ yang tersebar di provinsi Gorontalo.
Yang saat ini, kabarnya sudah lebih dari 1.000 (seribu) orang.
Penanganan ODGJ di RS Tombulilato saat ini, hanya bisa menampung sekitar 20 pasien ODGJ saja, untuk rawat nginap.
“ sisanya difasilitasi dalam bentuk rutin berkonsultasi, atau rawat jalan,” ungkap Sofyan Puhi.
Untuk itu Sofyan Puhi mengatakan saat ini ada dukungan DAK dari pemerintah pusat terkait rumah sakit jiwa di Gorontalo.
Meniadi pertanyaan, apakah dukungan dana ini sebaiknya untuk pembangunan rumah sakit khusus gangguan jiwa berkelas provinsi.
Ataukah dana DAK itu dimanfaatkan untuk pengembangan RSU Tumbulilato.
Ini harus diputuskan segera mumpung, ada Dukungan DAK dari Pemerintah Pusat terkait pembangunan RSJ di Gorontalo (ayi)
