Opening

Bulan Sabit Merah, Kedokteran UNG. Lakukan Pelayanan Kesehatan Gratis di Desa Tinelo-Telaga Biru

395
×

Bulan Sabit Merah, Kedokteran UNG. Lakukan Pelayanan Kesehatan Gratis di Desa Tinelo-Telaga Biru

Sebarkan artikel ini

GORONTALO (RG)–Pemeriksaan kesehatan gratis kerjasama pemerintah desa Tinelo Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo,dengan Hilal Ahmar (bulan sabit merah) Indonesia dan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mendapat pujian dari Bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo.

Ia meminta agar pelayanan kesehatan gratis ini harus berkesinambungan. Minimal 6 bulan sekali dilakukan disetiap desa yang ada di Kabupaten Gorontalo. ” Mestinya Puskesmas yang ada dikecamatan harus turun lapangan di desa desa. Selain mensosialisasi pentingnya kesehatan, juga langsung melayani rakyat,’ ujar Nelson Pomalingo ketika berbincang dengan kepala desa Tinelo Rusdiyanto Achmad ketika meninjau langsung kegiatan pelayanan pemeriksaan gratis di desa tersebut.

Kepada Kepala Desa Tinelo meminta agar kegiatan ini harus berkesimabungan. ” Jika Bulan Sanbit Merah dan Fakultas Kedokteran UNG berkenan, kegiatna ini harus periodik, jangan hanya sekali,’ pinta Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo.

Selain meninjau pelayanan kesehatan gratis. Bupati bersama aparat desa Tinelo juga melakukan kegiatan ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah warga, seperti menanam cabe, tomat dan sebagainya. Gerakan ketahanan pangan dipekarangan warga, memang merupakan program desa bekerjasama dengan sekolah pertanian.

” Untuk pelayanan kesehatan, organisasi bulan sabet merah menerjunkan 10 orang dokter. 4 diantaranya adaah dokter ahli, dibantun sejumlah mahasiswa kedokteran UNG. Ini bentuk kerjasama pemerintah desa Tinelo dengan organisasi bulan sabit merah Indonesia, yang pusatnya ada ditimur tengah,’ ujar Kades Tinelo Rusdiyanto Achmad.

Ayahanda Desa Tinelo itu sendiri berharap agar kegiatan ini akan terus berlanjut. ” Pak bupati meminta agar pelayanan kesehatan seperti ini di desa harus dilakukan secara kontinyu. tentunya dengan melibatkan tenaga medis di puskemas agar mau turun ke desa,’ ujarnya.

Diakui kepala desa Tinelo, hasrat masyarakat desa untuk berobat cukup tinggi. Terbukti dari target 150 orang warga desa, yang datang mendekati 300 warga. ” Target kita awalnya 150 pasien, ternyata yang datang mendekati 300 orang, ini bukti pelayanan kesehatan begitu diinginkan warga,’ ujar Rusdiyanto Achmad (riel/rg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *