KAMPUS (RGNEWS.COM) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gorontalo (Fisipol Unigo) kembali menorehkan prestasi di bidang penelitian.
Dekan Fisipol Unigo Dr. Abdul Wahab Podungge, M.Si., berhasil lolos sebagai penerima hibah Penelitian Dasar skema Diktisaintek Tahun 2025, dengan usulan riset bertema ketahanan dan swasembada pangan melalui penerapan ekonomi sirkular di kawasan pesisir Teluk Gorontalo.
Penelitian ini mengusung judul “Ekspansi Model Ketahanan Pangan Berbasis Masyarakat Pesisir dengan Mengeksplorasi Potensi Penerapan Kebijakan Ekonomi Sirkular di Kawasan Teluk Gorontalo.”
Riset ini muncul sebagai respons terhadap tantangan kerentanan ekonomi, degradasi lingkungan, dan fluktuasi hasil tangkapan laut yang kerap menghantui masyarakat pesisir.
Abdul Wahab Podungge memperkenalkan pendekatan design thinking dan konsep ekonomi sirkular sebagai strategi inovatif untuk membangun model ketahanan pangan diwilayah pedesaan yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan berbasis pada potensi lokal.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pengolahan limbah hasil perikanan menjadi produk bernilai ekonomi, serta mengubah mindset dan keterampilan sekaligus mental masyarakat pesisir untuk mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan.
“Transformasi ekonomi pesisir perlu menyentuh aspek sosial dan tata kelola kebijakan secara terpadu dan berdampak. Itulah mengapa kami menggabungkan pendekatan multidisipliner dalam penelitian ini,” jelas Dr. Podungge.
Ekonomi sirkular memperkuat ketahanan pangan dengan mengurangi limbah, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan menciptakan nilai tambah dari hasil sampingan produksi pangan.
Pendekatan ini mendorong efisiensi dan keberlanjutan dalam rantai pangan, mulai dari produksi hingga konsumsi.
Dengan mengintegrasikan prinsip sirkularitas, masyarakat tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga membangun sistem yang tangguh dan berkelanjutan di tengah ancaman krisis pangan global.
“Roadmap penelitian saya dirancang secara sistematis untuk menjawab persoalan jangka panjang terkait ketahanan pangan, khususnya di wilayah pesisir,” ungkapnya.
Final roadmap ini lanjut Dr. Podungge ditargetkan dapat berkontribusi terhadap strategi nasional dalam menghindari jebakan middle-income trap, sekaligus memperkuat posisi Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Kami akan menggandeng UMKM binaan dan stakeholder daerah untuk menguji kelayakan komersialisasi produk hasil olahan perikanan berbasis ekonomi sirkular. Sasarannya adalah membentuk rantai nilai baru yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tapi juga berkontribusi pada pengurangan limbah dan pelestarian lingkungan,” imbuhnya. (*)