Menjaga Kesehatan di Era Digital: Cerdas Menggunakan Teknologi untuk Semua Usia

396
ADV
10

Franning Deisi Badu, SKM,M.Kes (Mahasiswa Program Studi Doctor Ilmu Kesehatan Masyarakat Kelas Kerjasama Universitas Hasanuddin)

Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, cerdas dalam penggunaan teknologi menjadi krusial bagi setiap kalangan usia.

Dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada 2023 dan 2024, peningkatan penggunaan teknologi digital telah membawa berbagai dampak bagi kesehatan masyarakat, baik positif maupun negatif.

Seiring dengan meningkatnya akses dan ketergantungan pada teknologi, tantangan kesehatan yang muncul perlu mendapat perhatian khusus.

Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan penggunaan teknologi digital tidak hanya menciptakan peluang bagi kemajuan sosial dan ekonomi, tetapi juga menimbulkan tantangan baru terkait kesehatan fisik dan mental.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, penting bagi kita untuk mengadopsi pendekatan yang lebih bijak dan sehat dalam penggunaan perangkat digital.

Penggunaan media sosial dan konten hiburan digital seperti YouTube dan TikTok meningkat drastis di kalangan anak muda dan dewasa di Gorontalo.

Anak muda terutama memanfaatkan platform ini untuk kreativitas konten, sementara kalangan dewasa menggunakannya untuk berita dan informasi kesehatan selama pandemic hingga saat ini.

Namun, peningkatan waktu layar dan
konsumsi digital ini juga menimbulkan masalah baru, seperti kelelahan digital dan ketergantungan media sosial, terutama di kalangan remaja.

Di masa kini, teknologi digital telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari anakanak, remaja, orang dewasa, hingga lansia.

Data dari beberapa penelitian terkini menunjukkan bahwa penggunaan perangkat digital, terutama smartphone dan media sosial, telah meningkat tajam selama tiga tahun terakhir.

Layanan publik di Gorontalo juga mengalami modernisasi dengan penerapan sistem layanan online, termasuk untuk urusan administrasi kependudukan dan kesehatan.

Pemerintah Provinsi Gorontalo mengadopsi aplikasi dan sistem daring untuk mempermudah warga dalam mengakses layanan tanpa harus datang langsung ke kantor.

Layanan telemedicine juga mulai diperkenalkan di beberapa fasilitas kesehatan, memudahkan masyarakat untuk berkonsultasi secara daring dengan tenaga medis.

Penggunaan Digital di Seluruh Kalangan Usia

Di masa kini, teknologi digital telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari anakanak, remaja, orang dewasa, hingga lansia.

Data dari beberapa penelitian terkini menunjukkan bahwa penggunaan perangkat digital, terutama smartphone dan media sosial, telah meningkat tajam selama tiga tahun terakhir.

Anak-anak dan remaja: Kalangan ini menjadi pengguna aktif media sosial, game online, dan video streaming.

Namun, tantangan utamanya adalah bagaimana menyeimbangkan antara kebutuhan hiburan dan pembelajaran dengan menjaga kesehatan fisik dan mental.

Kelebihan penggunaan perangkat elektronik dapat menyebabkan gangguan tidur, mata lelah, hingga masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Penelitian oleh American Academy of Pediatrics (2022) menunjukkan bahwa penggunaan media digital yang berlebihan pada anak-anak dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional mereka.

Dewasa dan pekerja: Generasi dewasa sering kali menghadapi tuntutan multitasking dalam pekerjaan yang membutuhkan interaksi digital intensif. Akibatnya, burnout dan gangguan postur tubuh seperti sindrom leher teks menjadi keluhan umum di kalangan ini.

Menurut laporan WHO (2021), penggunaan perangkat digital secara berlebihan selama pandemi telah menyebabkan peningkatan kasus gangguan muskuloskeletal di kalangan pekerja.

Lansia: Penggunaan teknologi digital oleh lansia, terutama untuk menjaga hubungan sosial selama pandemi, memberikan manfaat besar, terutama dalam mengurangi isolasi sosial.

Namun, peningkatan penggunaan juga berpotensi menyebabkan keletihan digital dan keterbatasan fisik seperti penurunan penglihatan atau pendengaran yang lebih cepat.

Dampak Kesehatan dari Penggunaan Digital yang Tidak Bijak

Dari aspek kesehatan masyarakat, dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan menjadi semakin nyata. Beberapa dampak utamanya meliputi:

  1. Gangguan kesehatan mental: Penelitian dari University of Oxford (2023) menemukan hubungan yang kuat antara peningkatan penggunaan media sosial dan masalah kesehatan mental, seperti peningkatan tingkat kecemasan dan depresi, terutama di kalangan remaja.
  2. Masalah postur dan fisik: Penggunaan perangkat digital yang berkepanjangan dalam posisi duduk dapat menyebabkan masalah postur tubuh, termasuk nyeri leher, punggung, dan gangguan penglihatan. Laporan dari National Institutes of Health (2021) menyoroti bahwa perubahan postur akibat penggunaan smartphone dapat memicu masalah jangka panjang pada sistem muskuloskeletal
  3. Kecanduan digital: Kecanduan terhadap media sosial, game online, atau konsumsi konten digital dapat berdampak buruk pada kualitas hidup, mengurangi produktivitas, dan menyebabkan ketergantungan psikologis. Menurut penelitian dari World Economic Forum (2022), sekitar 40% pengguna internet global menunjukkan gejala kecanduan digital ringan hingga sedang.

Solusi Cerdas dalam Penggunaan Digital

Di era teknologi yang terus berkembang, cerdas dalam menggunakan teknologi digital menjadi kunci untuk menjaga kesehatan masyarakat dari segala usia. Tahun 2023 dan 2024 memperlihatkan bahwa meskipun teknologi membawa banyak manfaat, seperti memudahkan akses informasi dan meningkatkan efisiensi, dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental harus dikelola dengan bijak.

Mengedukasi masyarakat tentang penggunaan digital yang sehat, memperkuat infrastruktur literasi digital, serta mempromosikan keseimbangan kehidupan digital dan kehidupan nyata merupakan langkah penting untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan berkelanjutan bagi semua kalangan.

Menjawab tantangan ini, diperlukan pendekatan yang cerdas dalam penggunaan teknologi digital. Berikut beberapa solusi yang relevan:

 Edukasi digital sejak dini: Anak-anak perlu dibekali dengan pemahaman mengenai penggunaan perangkat digital secara sehat dan produktif. Orang tua dan sekolah berperan penting dalam membimbing mereka.
 Batasan waktu penggunaan: Membatasi waktu penggunaan perangkat, terutama sebelum tidur, membantu menjaga kualitas tidur dan mengurangi kelelahan digital. Organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan waktu layar maksimal 2 jam per hari untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun.
 Kesadaran akan postur tubuh: Bagi pekerja, pentingnya mengatur postur saat menggunakan perangkat digital dapat membantu menghindari masalah muskuloskeletal. Penggunaan standing
desk atau istirahat reguler disarankan.
 Promosi literasi digital untuk lansia: Bagi kalangan lansia, literasi digital yang baik dapat memfasilitasi mereka dalam menggunakan teknologi secara optimal tanpa terjebak dalam keletihan digital.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penggunaan teknologi digital memberikan dampak positif dan negatif di semua kalangan usia. Keseimbangan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental menjadi kunci dalam menghadapi era digital saat ini.

Mengadopsi pendekatan cerdas dalam penggunaan teknologi, baik melalui edukasi, regulasi penggunaan, maupun peningkatan literasi digital, adalah solusi untuk mencegah dampak buruk teknologi terhadap kesehatan masyarakat.

Di masa mendatang, diharapkan masyarakat lebih bijak dalam menggunakan teknologi guna menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan produktif.

Penulis : Franning Deisi Badu, SKM,M.Kes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *