Headlines

Siap Merubah Jenis Acara, Bupati-Sekda: Mereka Hanya Cukup Diarahkan

240
×

Siap Merubah Jenis Acara, Bupati-Sekda: Mereka Hanya Cukup Diarahkan

Sebarkan artikel ini
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

KABGOR – Melalui Sekda Haris Tome, Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo langsung bergerak cepat atas rencana acara trans gender yang viral mendapat penolakan.

Perwakilan dari mereka, Eki Kikan, Jahra Putri, Vania Rivania pun mendatangi Sekda untuk berkomunikasi langsung dengan Bupati, usai memberikan klarifikasi ke pihak berwajib, Jumat sore (13/09/24), akan yang sebenarnya.

” Mereka itu juga manusia. Yang begini hanya cukup diarahkan. Pasti juga mereka mau, ” Ujar Bupati melalui telepon seluler Sekda.

Dari perbincangan mereka. Kata Haris, mengutip pernyataan Bupati, mereka siap merubah jenis acaranya, untuk kegiatan yang lebih produktif.

Produktif dalam arti kata yang positif.
Misalnya lomba merias, fashion show, hadirkan model mereka dan mereka unjuk gigi lewat pakaian busana yang baik.

Atau juga kegiatan olahraga. Misalnya lomba bola volley, bola kaki dangdut, atau jenis Olahraga lainnya. ” Intinya yang menghibur. Karena kadang kalau acara mereka para waria ini menghibur, juga kita semua terhibur, dan tertawa juga, ” Ujar Haris.

Olehnya soal itu, mungkin yang dibutuhkan hanya pengarahan. Dalam kegiatan kegiatan yang positif dan produktif.

Sementara itu perwakilan dari mereka, Kikan, mengatakan. Acara itu baru hanya sebatas rencana atau wacana. Hanya ada ketua panitia dan bendahara. ” Baru sebatas rencana pak. Belum pasti. Cuma soba ribut begitu, kita juga kaget. ” Ujar dia.

Flyer atau iklannya juga hanya sebatas diantara kami (para waria). Cuma mungkin ada yang men_share atau menyebarkan. Jadi ribut.

Oleh sebab itu, kami mohon maaf, atas kegaduhan yang sudah terjadi, kata Kikan. ” Kami tidak bermaksud untuk viral seperti itu. Karena ini hanya untuk komunitas kami, ” Imbuhnya.

Dan usai mendengar arahan Bupati dan Sekda, kami pun mau merubah acara kami itu. Entah itu lomba rias atau olaharaga. ” Yang pasti kami tidak mau dijadikan musuh. Dan tidak bermaksud untuk menjadikan itu semua menjadi ribut dan viral. Sekali lagi kami mohon maaf, ” Tukas mereka. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *