- Editor : Sahril Rasid
- Penulis : Ajir
GORONTALO (RG.COM)— Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Prof. Dr. Kadim Masaong, M. Pd. Narasumber seminar nasional oleh Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) Sulawesi Selatan.
Seminar ibertemakan Peningkatan Daya Saing PTMA, melalui Revitalisasi Peran Catur Dharma, bertempat di gedung pertemuan UMSi Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa, 28 Mei 2024 kemarin.
Selan Rektor UMGO Prof Dr Kadim Masaong, ada 3 pemari lainnya yakni, yakni Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Prof.Dr Achmad Nurmandi, M.Sc,., Peneliti dan Dosen UMM, Dr. Salahuddin, S.Ip., M.Si., M.IP., Penjabat Bupati Sinjai, T.R. Fahsul Falah, S.Sos., M.Si.
Transformational Leadership Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di PTMA menjadi materi utama Rektor Kadim Masaong
Menurutnya, kampus itu merancang masa depan. bukan hanya meluluskan mahasiswa.
“Jadi ada persepsi yang keliru dimasyarakat atau di kampus yang penting banyak lulusan nya diwisuda, itu pemahaman yang kurang tepat,” tegas Kadim Masaong.
Proses kuliah itu ada empat tahapan, yang pertama, menambah pengetahuan dan keterampilan, kedua menambah pengalaman, ketiga memperbaiki akhlak dan ke empat mendapatkan ijazah.
“ Jangan dibalik, kalau dibalik nomor empat jadi satu, maka akan malapetaka. dan itu banyak kita dapati di PTS, tetapi mudah-mudahan dan saya yakin di PTMA khususnya UMSi tidak seperti itu,” ujar Prof Dr Kadim Masaong yang mendapatkan aplaus tepuk tangan riuh dari peserta seminar.
Lanjutnya, ia juga menerangkan langkah memperkuat sinerji kecerdasan untuk pengembangan AIK di PTMA yang ia sendiri sudah berhasil terapkan di UMGO.
“ Dalam memperkuat sinerji bagaiman kita menempatkan AIK di kampus, ini model dan teori saya dan sudah mendapatkan hak cipta dan ada dalam buku saya. Memperkuat sinergi kecerdasan untuk pengemban AIK di PTMA,” tegas Masaong,
Katanya, kecerdasan itu ada tiga. Yakni, kecerdasam intelektual, emosional dan spiritual. Kalau kecerdasan ini diterapkan dan sinergikan dengan baik. Maka lahirnya budaya unggul dan menghasilkan output berdaya saing bisa berperan dalam kecerdasan tersebut adalah kecerdasan spiritual,
Dalam bekerja di lingkup Kampus ia juga menyebutkan Spirit bekerja Rektor, Dosen dan Staf yakni iman kita kuat, dengan doa kita. semangat dan dengan kerja keras kita sukses.
“Saya ingin mengilutrasikan Rektor itu kepala ikan, badan ikan adalah Dosen dan ekor ikan itu mahasiswa, kalau kampus mau hebat tidak boleh kepalanya rusak kepalanya harus menjadi suri teladan, “ tambah Masaong lagi.
Kemudian dosen itu harus mengikuti keteladanan rector. Kalau rektor semangat, pasti dosennya semangat.
Mahasiswa dibentuk seperti apa ? Tergantung rektor dan dosennya dan dibentuk dari pertama masuk itu dari sisi kharisma keteladanan.
Selain itu dalam Transformational Leadership kita bisa belajar dari laba-laba, laba-laba. Tidak mengenal putus asa, tidak mengenal menyerah, memiliki kemandirian tinggi, tanggung jawab.
Dan laba-laba ikhlas walau dipukuli, disapu sarangnya. Namun ia kembali membangun sarangnya dengan penuh kekhususan dan komitmen.
Terakhir, Rektor Kadim menyembuhkan beberapa ciri Idealized influence (charismatic influence)/
Pemimpin transformasional ialah, memiliki kharisma dan keteladanan, memahami visi dan misi organisasi dalam hal ini (Muhammadiyah) dan Amal Usaha (Kampus), mempunyai pendirian yang kokoh, komitmen yang telah ditetapkan dan menghargai pikiran dosen dan staf ****