Headlines

PPP Kota, Target Raih Kursi Terbanyak Untuk ‘Tembak’ Pilwako

379
×

PPP Kota, Target Raih Kursi Terbanyak Untuk ‘Tembak’ Pilwako

Sebarkan artikel ini
Ketua DPC Kota Rivai 'Ayi' Bukusu bersama para kader PPP Gorontalo. (foto:dok)
Ketua DPC Kota Rivai 'Ayi' Bukusu bersama para kader PPP Gorontalo. (foto:dok)

KOTA – DPC PPP Kota Gorontalo siap menjadi kontestan yang siap diperhitungkan di Pilwako usai Pileg nanti.

Untuk itu, segala kesiapan Pileg terus dimaksimalkan disetiap jaringan struktural partai, hingga militansi pendukung PPP Kota diakar rumput.

Dibawah duet kepemimpinan Rivai ‘Ayi’ Bukusu dan Oktarjon Ilahude, hal itu menjadi target utama PPP Kota Gorontalo untuk meraih suara sebanyak-banyaknya di Pileg ini.

” Dari semua persiapan yang ada. Konsentrasi kita penuh pada Pileg tahun ini. Meraih simpati masyarakat lewat keterwakilan kader kader yang kami sodorkan ditengah masyarakat. Tua muda, milenial, kaum perempuan dll. Artinya komposisi kita sudah paripurna di Pileg ini,” tegasnya.

Bukan tidak mungkin. PPP kota akan menargetkan meraih kursi ketua DPRD kota Gorontalo. Sebab dari kekuatan yang ada, semuanya cukup mumpuni.

” Kita target kursi ketua DPRD. Untuk itu semua kekuatan akan kita kerahkan. Semaksimal mungkin,” ucapnya.

Jika itu tercapai maka barulah kita bicara perhelatan Pilkada Kota Gorontalo. ” Disini dulu. Fokus Pileg, raih kursi dan jadi pemenang. Bukan sesumbar, tapi itu target yang harus kita capai. Dan sah itu dalam politik.” Paparnya.

PPP Kota bukan mau muluk muluk. Sebab selama periode DPRD kota Gorontalo. Hampir dibeberapa periode terakhir ini, PPP Kota sendiri terus mempertahankan kursi wakil ketua DPRD lewat kader petarung, ketua PPP Kota Rivai Bukusu.

Sehingga jika menargetkan kursi ketua DPRD maka wajar jika PPP ingin naik tahta. Dan kursi ketua DPRD ditargetkan partai berlambang Ka’bah ini.

” Dari situ, barulah kita bicara Pilwako. Yang pasti kita juga pemain dalam arena itu (pilwako), bukan penonton. Karena PPP tidak ada ceritanya jadi penonton. ” Ujar Ayi yang juga dikenal dengan istilah ‘Apa ngoni suka, itu kita pe mau’. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *