KAMPUS (RAGORO) – Pusat Al Islam Kemuhammadiyahan dan Pendidikan Latihan (AIK-DIKLAT) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Jum’at kemarin (4/3) menggelar pengajian pekanan dengan pemateri Drs. Maskun, M.Pd, di masjid kampus Yusuf Polapa.
Kepala Pusat AIK UMGO, Agus Salim Lamusu, M.Pd dalam pengantarnya menyampaikan, bahwa awalnya pengajian pekanan ini hanya dikhususkan untuk pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan. Namun setelah ada edaran rektor Nomor 151/II.3 AU/A/2022 terkait Perkuliahan Mata Kuliah AIK II dan III, maka mahasiswa juga telah dilibatkan dalam hal ini.
Dalam edaran itu, point pertama menugaskan kepada mahasiswa semester II yang sudah mengikuti program berasrama gelombang I untuk mengikuti perkuliahan AIK II dan III terintegrasi dengan program pengajian pekanan setiap hari jumat pukul 09.30 – 11.30, minggu pertama dan ketiga bulan berjalan di masjid kampus Yusuf Polapa.
“Presensi kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan AIK II dan III yang dikoordinir ketua tingkat dibawah koordinasi pusat pengembangan AIK, menjadi wajib untuk Alumni Program berasrama Gelombang I,” ungkapnya.
Sementara itu, Drs. Maskun, M. Pd selaku pemateri pengajian yang juga dosen AIK dalam pemaparan materinya menyampaikan tentang Tauhid. “Karena ini perdana untuk perkuliahan secara umum, maka saya akan membahas tentang tauhid sebagai pondasi dalam diri kita,” tukasnya.
Maskun menyampaikan pembagian tentang Tauhid, pertama Tauhid Rububiyah yaitu mengesakan Allah, Allah itu pencipta, pemberi reski, Allah yang menghidupkan dan mematikan.
“Ada tiga hal yang sudah ditentukan Allah, yaitu rezeki, ajal dan jodoh. Terkait jodoh, dalam Islam itu tidak dibenarkan untuk pacaran, pacaran itu haram, namun dibolehkan cara mencari jodoh. Carilah jodoh karena keturunannya, kecantikannya, kekayaannya, pendidikannya dan agamanya, maka pilihlah jodoh yang bagus agamanya,” terangnya.
Kedua Tauhid Uluhiyah, yaitu tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, dimana tugas manusia adalah menyembah dan beribadah hanya kepada Allah. Ketiga Tauhid Asma Wa Sifat, yaitu meyakini sifat-sifat Allah. “Ada 99 sifat Allah yang harus kita yakini, seperti Allah maha kuasa, tidak ada kekuasaan di muka bumi ini selain kekuasaan Allah, dan banyak sifat Allah yang lain yang harus kita yakini,” pungkasnya.
Sesuai pantauan awak media, hadir dalam pengajian pekanan diantaranya Wakil Rektor II, Dr. Salahudin Pakaya, Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome, Kepala Pusat AIK, Agus Salim Lamusu, M.Pd, Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa Alumni Program Berasrama Gelombang I. (rg-63/HMS)