PEMKOT (RAGORO)- Pandemi Covid-19 membawa imbas dalam banyak segi, termasuk menyangkut stabilitas ekonomi. Langkah yang tepat dan terarah dari pemerintah sangat penting di tengah situasi demikian agar kondisi pandemi tak memberikan dampak fatal terhadap masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan Pemerintah Kota Gorontalo melalui pemanfaatan dana program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) pada saat ini. Perwakilan Pemerintah Kota Gorontalo lewat Kepala Bagian Pemerintahan Kota Gorontalo Abdulhafidz Daud menjelaskan, Pemkot Gorontalo terus mengoptimalkan program dan kegiatan yang didanai PEN untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu, anggarannya juga dimaksimalkan untuk pembangunan sarana prasarana publik yang diharapkan dapat menjadi pengungkit geliat perekonomian daerah dan aktivitas ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Hal ini seperti yang menjadi topik dalam Dialog strategi percepatan penanganan pandemi covid-19 yang dilaksanakan Kompas Tv dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Jumat (25/2/2022) pekan kemarin. “Program ini berjalan dengan baik,” kata Abdulhafidz dalam forum tersebut. Lanjut, Abdulhafidz pada sesi wawancara mengungkapkan, ada dua poin penting yang menjadi bahan diskusi dalam dialog tersebut, yaitu pengendalian covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi. “Dari hasil penilaian pemerintah pusat dan pihak Kompas, memang rata-rata Pemerintah Kota di seluruh Indonesia sudah cukup baik dalam hal penanganan pandemic covid-19, bahkan sudah melampaui target yang diberikan oleh pemerintah pusat itu sendiri. Termasuk untuk wilayah Kota Gorontalo khususnya dalam percepatan vaksinasi yang sudah mencapai angka 96 persen, ” ungkapnya. Hanya saja dalam hal upaya-upaya pemulihan ekonomi kata Abdulhafidz, Pemerintah Kota seluruh Indonesia masih perlu untuk terus meningkatkan langkah strategisnya. “Pemkot sendiri didorong untuk lebih kreatif menggali potensi-potensi pendapatan daerah untuk membiayai program-program pemulihan ekonomi, mengingat dalam kondisi saat ini dana transfer ke daerah-daerah itu semakin dikurangi, karena pemerintah pusat masih banyak mengalokasikan anggaran dalam rangka penanganan covid, “tutur Abdulhafidz.(rls/lev).