KabgorKabgor PemkabOpening

Desa Bongo, Masuk 50 Destinasi Unggulan Indonesia

170
×

Desa Bongo, Masuk 50 Destinasi Unggulan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Tampak Bupati menikmati keindahan panorama alam desa Bongo, Batudaa Pantai dalam peringatan walimah maulid nabi Muhammad SAW. Desa Bongo juga masuk dalam penilaian 50 Destinasi Unggulan Indonesia. (Foto:dok)

KABGOR – Keunggulan pariwisata Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai di kabupaten Gorontalo patut disandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Sebab selain menjadi kawasan wisata pantai, disini (Desa Bongo-red), kawasan ini juga bisa menjadi kawasan wisata yang memiliki nuansa religi yang sangat tinggi.

Dari kunjungan Bupati Nelson dikawasan itu, wisata religi ‘Walimah’ yang diidentikkan dengan peringatan maulid nabi Muhammad SAW sering digelar disini. Hanya saja untuk kali ini, belum terlalu akbar akibat masa pandemi yang masih melanda.

Acara walimah sendiri kata Nelson, merupakan budaya Gorontalo sekaligus mendoakan junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

” Hari ini, Alhamdulillah saya menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW, yang di Gorontalo itu selalu ada satu malam dzikiran sekaligus walimah yang menjadi ciri khas masyarakat Gorontalo dan selalu pusatnya disini, didesa Bongo,” papar Nelson.

Menurut Nelson, satu hal lagi yang menggembirkan dirinya hadir disini karena kawasan ini menjadi desa destinasi wisata religi yang kurang lebih 10 tahun terakhir dikenal, ” Dan Alhamdulillah, baru-baru ini kawasan wisata desa Bongo, ditetapkan oleh kementrian Pariwisata masuk di 50 destinasi wisata yang diunggulkan di Indonesia,” ujar Nelson meyakinkan.

Sekarang ini kata Ia, semua sudah dilakukan pembenahan pembenahan, yang kemudian terus akan ada penilaian pusat. ” Mudah-mudahan bisa masuk di 10 besar,” terang Nelson.

Desa ini satu-satunya di propinsi Gorontalo yang menjadi desa wisata. Dan di era covid ini juga digunakan sebagai era momentum kebangkitan dalam membangun daerah termasuk wisata religi ini. Apalagi tempat ini tidak sekedar wisata religi tapi juga memiliki pemandangan alam yang sangat indah. ” Sehingga sangat terasa sebuah karunia ilahi yang harus dijaga oleh kita umatnya,” papar Bupati.

Kepada kepala Desa, Camat dan terutama masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat disini, diharapkan benar-benar bersatu dalam membangun desa ini.

Karena kalau desa ini terbangun melalui desa wisata religi maka berkah yang pertama diterima oleh rakyat disini, kemudian berdampak kepada seluruh Gorontalo yang terkenal dengan serambi Madinah. (RG.53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *