JAKARTA (RAGORO)- Temui Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Republik Indonesia, Pemerintah Kota Gorontalo dalam hal ini Walikota Gorontalo Marten A. Taha, serahkan proposal usulan penataan kawasan Santorini dan usulan titik penanganan kumuh tahun 2022.
Pertemuan tersebut diterima langsung oleh Ibu Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, bertempat diruang rapat kerja Direktorat Jendral cipta karya Kementerian PUPR Republik Indonesia, Senin (11/10/21) kemarin.
“Kami bermaksud untuk menyampaikan beberapa program usulan kolaborasi penanganan kawasan kumuh di Kota Gorontalo, “ujar Marten dalam pengantar sambutannya.
Penanganan kawasan kumuh ini, kata Marten, pihaknya juga sudah diperbantukkan oleh kemeterian PU dalam hal ini, cipta karya yang sudah ditangani adalah kawasan lasbejer.
Alhamdulillah kata Marten, sekarang sudah menjadi kawasan indah, yang sebelumnya kawasan sangat kumuh berat yang berada dipusat kota dan sekarang sudah menjadi kawasan wisata didalam Kota Gorontalo.
“Kulinernya sudah bagus, permukimannya sudah bagus demikian halnya kawasan pengalirannya, kawasan taman dan lain sebagainya sudah bagus.
Hal ini juga nantinya akan dibangun lagi disantorini. Mudah-mudahan ini mendapat dukungan sebagai bentuk kolaborasi kami bersama Kementerian PUPR, dan secara teknis akan dijelaskan oleh Kadis PUPR Kota Gorontalo, “jelas Marten.
Sementara itu dalam paparan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Kota Gorontalo Heru Zulkifli Thalib mengungkapkan, kawasan yang diusulkan ini sangat kumuh, sejalan dengan Peraturan pemerintah pusat.
Lanjut, sejalan dengan masa kepemimpinan Bapak Walikota Marten A. Taha, dari periode sebelumnya, berdasarkan data yang ada Kota Gorontalo memiliki kawasan 225 hektare kumuh itu sduah dapat dituntaskan.
Dan ditahun kemarin, awal masa kepemimpinan Bapak Walikota periode kedua diaman kita melakukan identifikasi dengan melakukan trobosan-trobosan baru, dan ada beberapa bangunan kumuh baru yang teridentifikasi sekitar 206,70 hektare.
“Dari 18 kelurahan yang masuk wilayah kumuh tersebut ada satu kelurahan yang luasan kumuhnya tersebut sampai 30 hektare.
Dan khusus untuk kawasan santorini sendiri ada sekitar 15 lebih hektare. Itu yang menjadi usulan kita untuk membangun kawasan tersebut, “jelas Heru dalam paparannya.(lev).