KABGOR – Bupati Gorontalo Sofyan Puhi membuka kegiatan Advokasi dan Komunikasi Sektor Kesehatan bertema “Restorasi Layanan Kesehatan”, yang digelar di Ballroom Hotel FOX Gorontalo, Senin (7/7/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan kesehatan yang berkelanjutan.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Penjabat Sekda, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, pimpinan OPD, para camat, kepala puskesmas, serta tenaga kesehatan dari seluruh wilayah Kabupaten Gorontalo.
Dalam sambutannya, Bupati Sofyan menekankan pentingnya menjaga kontinuitas dan kualitas layanan kesehatan di tengah berbagai tantangan, termasuk peningkatan kasus malaria dan HIV. Ia menyebut keberhasilan yang telah dicapai daerah sebagai wujud kepedulian, namun juga tantangan untuk bekerja lebih maksimal.
“Prestasi adalah bentuk kepedulian, tapi juga menjadi tantangan yang harus dijawab dengan kerja nyata di lapangan. Tujuan kita adalah pelayanan kesehatan maksimal untuk seluruh masyarakat,” tegasnya.
Bupati juga mengungkapkan bahwa peningkatan kasus malaria di wilayah Kabupaten Gorontalo dipengaruhi oleh faktor migrasi penduduk. Untuk itu, ia mendorong tenaga kesehatan bekerja secara kolaboratif dalam menjawab tantangan tersebut.
Selain itu, Ia juga menyoroti pentingnya penanganan aktif terhadap kasus HIV, termasuk pemanfaatan fasilitas kesehatan dan optimalisasi peran komisi penanggulangan HIV/AIDS di daerah.
Di sisi lain, Bupati Sofyan tampak mengapresiasi kolaborasi lintas sektor yang telah terbangun, meski mengakui tantangan dalam implementasinya. Ia mendorong penguatan sinergi antarinstansi guna meningkatkan efektivitas program kesehatan.
“Kolaborasi itu sederhana diucapkan, tapi kompleks dalam pelaksanaan. Kita harus mampu menanggalkan ego sektoral dan mulai berbagi tanggung jawab secara sinergis,” ujarnya.
Bupati Sofyan juga menyinggung keterbatasan tenaga kesehatan yang terbatas. Ia berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi untuk membantu memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan agar layanan kesehatan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. (*)











