KAMPUS (RGNEWS.COM) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gorontalo kembali menunjukkan kiprahnya dalam pengembangan riset berbasis teknologi dan kearifan lokal.
Salah satu dosen andalan, Muten Nuna, S.IP., S.H., M.H berhasil lolos sebagai penerima hibah Penelitian Dasar Diktisaintek Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM).
Penelitian yang diangkat bertajuk “Model Pencatatan Tanah Adat dan Hak Ulayat Berbasis Blockchain di Kabupaten Bone Bolango.”
Kajian ini dinilai strategis karena menjawab permasalahan kronis dalam sistem pencatatan tanah adat yang selama ini masih manual, tidak terdigitalisasi, dan sangat rawan manipulasi serta sengketa.
“Fisipol Universitas Gorontalo terus bertransformasi menjadi pusat pengembangan ilmu yang adaptif terhadap dinamika zaman. Kami mendorong setiap insan akademik untuk menghasilkan penelitian yang tidak hanya relevan secara teoritis, tetapi juga aplikatif bagi masyarakat,” ungkap Muten.
Dan salah satu langkah nyata yang dilakukan pihaknya adalah menerapkan pendekatan multidisipliner dalam setiap riset.
Dengan menggabungkan ilmu sosial, hukum, teknologi, dan kearifan lokal, kami percaya solusi yang dihasilkan akan lebih menyeluruh, kontekstual, dan berdampak langsung terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat, khususnya di tingkat desa dan komunitas adat.
“Penelitian bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi komitmen intelektual untuk menjawab persoalan riil bangsa,” ujar Muten.
Melalui pendekatan etnografis transdisipliner yang memadukan teknologi, hukum, dan nilai-nilai sosial budaya, Muten Nuna dan timnya merancang sebuah model pencatatan berbasis teknologi blockchain.
Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan aset desa, sekaligus menjaga kesinambungan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat.
Dekan Fisipol Dr. Abdul Wahab Podungge, M.Si menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian ini.
“Alhamdulillah tahun ini fakultas berhasil meloloskan 4 topik penelitian dengan melibatkan 6 dosen internal fakultas, 4 Dosen mitra perguruan tinggi lainnya, serta melibatkan 6 orang praktisi dan 5 orang mahasiswa. Kolaborasi ini saya harap terus dikembangkan sebagai bentuk kontribusi nyata kampus dalam menjawab persoalan sosial di tingkat akar rumput,” kata Abdul Wahab Podungge. (*)