KABGOR – Surat instruksi DPP Partai Golkar sudah dibawa Ghalib Lahidjun ke Gorontalo. Dengan begitu, mesin Golkar sudah harus bergerak sampai ditingkat bawah, untuk amankan instruksi itu.
Dalam jumpa persnya. Golkar, ada Paris Yusuf, Thomas Mopili, Fikram Salilama, Ghalib Lahidjun, Kun Idrus dan pengurus Golkar lainnya menegaskan begitu.
” Penegasan DPP, hanya Idah yang pegang surat instruksi begini. Itu yang saya dapatkan dari penjelasan Wakil ketua DPP saat berada disana.” Tandas Ghalib.
Awalnya kita ditunggu di DPP. Namun berubah, pertemuan digelar di Gedung Nusantara DPR-RI, tambah Ghalib.
Jika ada pertanyaan kenapa bukan surat rekomendasi?. Kalau surat rekomendasi itu biasanya nanti jelang pendaftaran. Dan itu sudah pasangan. ” Pengalaman kemarin juga begitu pastinya. Dan seluruh Indonesia, rekom Golkar nanti jelang mendaftar. ” Tegas Ghalib.
Kami juga dari DPP diperintahkan untuk mencari koalisi. Karena usai PSU, Golkar kekurangan 1 kursi. Dari 9 tinggal 8. ” Maka kita diperintahkan segera mencari itu, bangun koalisi, ” Tambahnya.
Bagaiamana jika tokoh Golkar lain juga memegang surat instruksi begitu. Ghalib tegas mengatakan dirinya kurang tahu. Yang jelas saat ini hanya Ibu Idah Syaidah yang ditugaskan DPP Golkar.
Surat instruksi itu juga kata Ghalib menjadi pegangan Golkar kalau mereka akan menjalin komunikasi dengan partai lain. ” Itu yang menjamin Golkar dan Ibu Idah. Karena kalau masih banyak. Bakal partai lain tidak teryakinkan. Nah, ini sudah jelas, hanya Ibu Idah yang memegang surat instruksi ini, ” Tandasnya.
Jika ada tokoh yang tidak akan mengamankan keputusan itu. Kata Ghalib tentu itu akan diproses sesuai AD/ART partai. Namun dirinya yakin, kader Golkar di semua tingkatan akan mengamankan itu. ” Kader Golkar itu sudah dewasa dalam berpolitik. Satu arahan. Dan itu saya yakin, ” Ujarnya.
Kalau ada kader Golkar dipinang partai lain. Golkar sederhana menjawabnya. ” Itu Hak politik seseorang. Kita menghargainya. ” Tutup Ghalib. (*)
