- Editor : Sahril Rasid
- Penulis : Moh Tuken Tuna
GORONTALO (RG.COM) – Nelson Pomalingo dan Marten Taha adalah dua pemimpin daerah yang disebut sebut layak untuk disatukan.
Pasalnya, dua tokoh ini, kini memimpin dua daerah bersejarah yang besar bahkan tertua dalam sejarah Gorontalo Duluo Limo Lo Pohalaa, Limutu-Hulondhalo.
Keduanya semakin mesra disetiap bertemu, apalagi dimomen-moment mendekati musim pilkada, pemilihan Gubernur dan wakil gubernur Gorontalo.
Lalu apa tanggapan Marten Taha ?
” Kalau bergabung ini satu kekuatan besar, ” Tukas Marten.
Sebagai dua kepala daerah, yang besar penduduknya. Untuk lingkup organisasi, dua duanya juga ada diwadah hijau hitam KAHMI.
Hingga keduanya pun diundang langsung Lemhanas Kemendagri, yang pamornya bertaraf nasional bahkan internasional, Singapura.
Selama kepemimpinan keduanya pun sejarah mencatat keduanya saling support, entah dalam lingkup politik maupun pemerintahan, kata Marten.
” Saat kami berdua maju kembali baik di Pilwako maupun Pilkada Kabupaten, kami saling support. ” Tukasnya.
Olehnya oleh beberapa kalangan, satu sama lain hanya kini perlu kolaborasi dan penyatuan. Banyak kesamaan yang melatar belakangi sehingga cukup untuk bersama dalam ajang Pilgub Gorontalo.
Alhasil jargon ‘Tetoboyto’, yang menjadi jargon Marten Taha sekarang ini juga heboh di acara silaturahmi lebaran antara Marten dan Nelson dikediaman dinas Nelson.
Nelson pun tampak senyum akan hal itu.
” Ya, kami banyak bersama pernah. Diruang publik, diruang kampus juga. Kemarin di Universitas Muhamadiyah pernah bekerjasama, organisasi HMI KAHMI. Maka saya cukup berharap kerjasama- kerjasama yang baik itu terus terjalin bersama, ” Ujar Nelson. (*)