Headlines

Tim Balai TNBNW Gorontalo Pastikan Tidak Ada Satwa yang Mati Massal  

379
×

Tim Balai TNBNW Gorontalo Pastikan Tidak Ada Satwa yang Mati Massal  

Sebarkan artikel ini
Bagus Tri Nugroho

Penulis / Editor : Sahril Rasid

Hanya Kematian Babi Hutan di Sembilan Titik Kawasan Hutan Lindung

GORONTALO (RG.COM)—Kabar adanya kematian massal sejumlah (satwa) hewan seperti babi rusa, anoa dan monyet di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di desa Pinogu Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo tidak seluruhnya benar.

“ Hasil klarifikasi dilapangan dengan oknum masyarakat ternyata ada perubahan pernyataan dari oknum tersebut. Tidak ada kematian satwa seperti babi rusa, anoa atau monyet secara massal, hanya ditemukan bangkai babi hutan, itupun tidak secara massal,’ ujar Pejabat Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Bagus Tri Nugroho.

Dijelaskan oleh Bagus Tri Nugroho babi hutan yang mati itupun hanya berada di beberapa titik.

“ Ditemukan oleh oknum warga Pinugo itu hanya 4, hanya satu babi hutan yang mati. Jadi setiap titik ada satu babi hutan yang mati. Tapi setelah tim melakukan pengawasan jauh lebih luas ditemukan lagi, menjadi 9 titik,” kata Bagus Tri Nugroho.

Diakui oleh Bagus Tri Nugroho, hasil tindaklanjut lapangan laporan warga ini, tidak ditemukan adanya bangkai Anoa, Babi Rusa, dan Monyet.

“ Tidak ditemukan bangkai apalagi kematian bersifat masal, jelas informasi itu keliru dan itupun sudah diakui oleh oknum masyarakat tersebut,’ kata Bagus.

Kata Bagus, sejak menerima informasi dari pemerintah daerah. Bersama dengan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo

dan Kementerian Kehutanan dan Balai Taman Nasional kurang lebih 2 hari melakukan tindaklanjut lapangan masuk ke dalam hutan dan bertemu denag oknum masyarakat yang melihat dan menemukan bangkai.

‘ Bersama oknum masyarakat ini kami (tim) termasuk dokter hewan dari maros, ke lokasi yang cukup jauh ke dalam hutan. Ada ditemukan tapi hanya bangkai babi hutan, itupun dari empat titik masing masing kami temukan 1 bangkai babi hutan,’ tegas Bagus.

“ Sampel bangkai babi hutan yang ditemukan sudah diambil  dari dokter dan sudah dibawah ke Maros untuk diteliti penyebab matinya babi hutan tersebut,’ tukasnya.

Terkait dengan hasil ini Badan Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan tim telah membuat laporan tindaklanjut laporan warga tersebut.

“ Selain itu juga bersama dengan camat dan kepala desa Pinugo telah melakukan sosialisasi terkait dengan cara penyampaikan laporan jika menemukan sesuatu hal yang tidak wajar di kawasan Balai Taman Nasional,ini untuk menghindari informasi yang keliru,’ ujar Bagus.

Terkait dengan penyebab matinya beberapa ekor babi hutan ini sementara menunggu hasil lab

“ Ditindaklanjuti untuk diteliti apa ada kaitan dengan virus yang menyerang peternakan babi di Sulawesi Utara dan Selatan, tapi biasanya virus ini hanya menyerang babi peternakan bukan babi hutan, tapi sekali lagi menunggu hasil lab saja,” ujar Bagus lagi.

Tapi menurut Bagus, Virus yang menyerang babi di Manado dan Sulsel itu tidak menjangkiti masyarakat. ***

T

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *