KAMPUS (RG.COM) – Yayasan Pendidikan Duluwo Limo Lo Pohala’a (YPDLP) Gorontalo gelar rapat kerja (raker) tahun 2023.
Raker yang dilaksanakan di gedung UGCC, resmi dibuka Ketua Dewan Pembina YPDLP Gorontalo, Dr. H. Rustam Hs Akili, SE, SH, MH, Senin (10/7).
Usai membuka raker, Rustam melanjutkan dengan pemberian materi terkait kebijakan pengembangan yayasan untuk menuju UG unggul 2023.
Rustam mengawali materinya dengan menceritakan sekelumit sejarah perkembangan YPDLP Gorontalo dari masa ke masa.
Ia ingin memotivasi pengurus YPDLP dan segenap civitas UG agar senantiasa menjunjung tinggi komitmen dan kebersamaan membangun kampus perjuangan itu.
Pada dasarnya, Ia menegaskan, raker kali ini menjadi momentum bagi yayasan menjadi semakin mandiri, maju dan profesional.
“Itu yang ingin kita wujudkan. Bagaimana kita bersama berkomitmen mewujudkan yayasan mandiri, maju dan profesional,” tuturnya.
Ia kemudian sempat meminta saran dari setiap pimpinan unit kerja di lingkungan UG terhadap pengembangan ke depan, termasuk komitmen dalam rangka peningkatan pengelolaan kampus.
“Saya ingin dengar ide pemikiran teman-teman dosen dan karyawan bagaimana strategi kita ke depan, khususnya kemajuan kampus UG. Karena target kita (yayasan), tentu mendorong UG semakin maju dan unggul, sebagaimana visi misi Pak Rektor,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus YPDLP Gorontalo, Dr. Moh. Rolli Paramata, SE, MM berharap, dari raker ini, nantinya akan ada masukan terhadap usaha-usaha yang akan dibuat yayasan untuk mendukung program yayasan untuk menjadikan yayasan menjadi mandiri.
“Karena usaha selama ini yang kita lakukan baru merintis. Belum bisa dikatakan sebuah usaha yang paten, baru usaha yang menjadi embrio untuk usaha-usaha yang lebih besar ke depan,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Rolli, artinya yang pihaknya ubah duluan adalah mindset perubahan, bahwa yayasan itu harus begini.
“Itu sudah harus mulai. Tapi kalau kita menunjukkan ini sudah mau berakhir, ini belum tentu, belum. Paling tidak ada semacam keinginan untuk berusaha. Yang jelas prioritaskan mana yang dimampui sesuai kondisi keuangan yayasan,” tandasnya. (RG-56)