KABGOR – Lantunan sholawatan, dzikir dan doa bergema di Taman Budaya Limboto dalam rangkaian peringatan 100 tahun atau 1 abad Nahdatul ulama.
Ribuan warga Nahdiyin ini ngumpul sejak sore hingga malam hari, mulai dari ujung Boliyohuto hingga Telaga, bersama dengan penuh tawadhu mengikuti rangkaian acara demi acara dalam 1 abad NU tersebut.
Peringatan yang penuh hikmad ini pula dihadiri para sepuh dan kiyai kiyai NU, unsur pemerintah Bupati, Wabup, Sekd, jajaran OPD hingga para Aleg Dekab.
Pemotongan tumpeng sebagai tanda 1 abad atau 100 tahun NU dilakukan oleh Bupati Nelson Pomalingo, Wabup, Sekda dan unsur NU, Hi. Ali Pakaya hingga diikuti oleh para Kiyai lainnya.
Dalam pengantarnya, Bupati mengatakan, peringatan menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama dengan tema membudidayakan Nahdlatul Ulama menuju abad kedua menuju kebangkitan baru kita peringati.
NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang tidak saja kiprahnya hari ini, tapi sejak awal bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya, mengisi kemerdekaan sampai dengan hari ini semua sudah kita lalui.
” Hari ini terlihat berbagai hal yang dilajukan oleh organisasi Islam ini baik dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan yang lainnya telah mewarnai bangsa ini.” Ucap Nelson.
Oleh karena itu, satu abad ini perlu dirayakan untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang telah berjalan selama 100 tahun ini.
” In syaa allah ini akan menjadi modal dalam rangka menjemput abad kedua menuju rumah kita yang baru,” beber Nelson.
Ini kata Nelson, tidak hanya dirasakan oleh kita di daerah ini maupun provinsi, tetapi seluruh Indonesia bahkan dunia yang terkenal dengan Islam Nusantara.
Dibidang pendidikan menyambut hangat satu abad Nahdlatul Ulama khusus di Kabupaten Gorontalo ini ada beberapa pesantren yang terus didorong dan hampir rata-rata seluruh kecamatan sudah punya pesantren di Kabupaten Gorontalo ini.
” Untuk itulah kiprah ini terus dilanjutkan pada abad kedua sebagai kebangkitan baru Indonesia dan menjemput Indonesia emas 2025.” Tandasnya.
Khusus Kabupaten Gorontalo sesuai dengan Visi yang dikembangkan yaitu Kabupaten Gorontalo Gemilang Mandiri Menuju Masyarakat Madani. Dengan kata kunci Madani yang tidak sekedar membangun fisik, keilmuan, tapi juga ke_Ilahi_an.
” Oleh sebab itu saat ini sedang dirancang bagaimana desa-desa diseluruh Kabupaten Gorontalo ini menjadi desa yang madani tentunya salah satu indikatornya adalah religi yang dikembangkan disetiap desa.” Pungkasnya.
Untuk itu kiprah NU terus diharapkan untuk mendorong desa madani tersebut.
Sejak awal menjabat Bupati 7 tahun yang lalu, selalu saya ucapkan bahwa membangun daerah ini melalui tiga pilar yaitu ilmu, agama, dan budaya.
Ini sesuai dengan filosofi Gorontalo Adat bersendikan syara, Syara bersendikan Kitabullah yang kita lihat ditempat ini pemerintah daerah memberikan ruang yang sebesar-besarnya.
” Untuk itu terima kasih kepada panitia. Semoga kegiatan ini akan memberikan warna bagi Kabupaten Gorontalo khususnya dan provinsi Gorontalo pada umumnya. Dirgahayu Satu Abad Nahdlatul Ulama semoga sukses sesuai dengan tema yang dibuat untuk satu abad kedua menuju tempat kita yang baru Indonesia dan Gorontalo.” Tutup Nelson. (*)