KAMPUS UMGO (RG) – Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) belum lama ini mengadakan kegiatan pembekalan bagi mahasiswa Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II atau yang sekarang bernama program Asistensi Mengajar di sekolah. Asistensi mengajar merupakan kegiatan yang berpedoman kepada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan perdana dilakukan FKIP UMGO. “Iya, asistensi mengajar di sekolah ini merupakan implementasi kurikulum MBKM yang merupakan kegiatan perdana FKIP UMGO dalam implementasi kurikulum MBKM,” ungkap Dekan FKIP, Dr. H. Abd. Hamid Isa, M.Pd.
Ciri atau pembeda, kata Hamid, dalam program ini adalah adanya integrasi 18 SKS mata kuliah pengalaman mengajar, dengan 18 SKS dari mata kuliah semester saat ini. Jadi konsep Asistensi Mengajar seperti konsep magang mahasisa mengajar. Diharapkan dengan model integrasi perdana ini mahasiswa makin mampu menyerap softskill mengajar dan menghasilkan luaran karya ilmiah yang terintegrasi dengan mata kuliah di semester akhir. Dengan begitu, mahasiswa, dosen, dan pihak sekolah akan mendapatkan manfaat sangat banyak, terutama dalam publikasi ilmiah sebagai salah satu tolak ukur kualitas pendidikan saat ini.
“Karena kami saat ini merencanakan untuk bagaimana meluluskan mahasiswa kami pada semester 7 atau 3.5 tahun. Kami juga mengucapakan terimakasih atas dukungan dan fasilitas yang telah diberikan pimpinan dalam menjalankan MBKM mengajar,” terang Hamid.
Sementara itu Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Moon Hidayati Otoluwa, saat memberikan sambutannya meminta kepada mahasiswa yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah untuk dapat menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan guru-guru untuk menambah wawasan dan pengalaman mengajar. “54 orang mahasiswa ini harus bisa bekerjasama dengan sekolah-sekolah dimana kalian akan ditempatkan. Mudah-mudahan kelak kalian akan menjadi guru yang baik saat mengajar, memperoleh keterampilan apa yang harus dimiliki dari pengalaman yang didapati,” harapnya.
Terakhir, Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaong dalam materi pembekalannya nampak memberikan motivasi, yakni spirit guru mengajar terbimbing, dengan iman kita kuat dengan, dengan kerja keras kita sukses dan dengan doa kita semangat. “Bagaimana kita menanam amal jariyah yang tidak putus, yaitu dengan sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya. Ketiga hal ini yang didapati pada profesi guru, tidak ada profesi yang lain karena dia selalu mengajarkan ilmunya untuk itu. Saya mengajak kalian untuk selalu mengamalkan ilmu yang telah kalian dapatkan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran,” tutupnya. (rg-63)