KABGOR – ketua umum Koalisi Pemerintah Kabupaten penghasil Kelapa (Kopek) juga Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo menyikapi Fluktuatif harga kopra saat ini, kadang naik,kadang turun. Nelson menyebut.
Tidak stabilnya harga kopra bukan terjadi hanya di Kabupaten Gorontalo namun disemua wilayah daerah di Indonesia, hal ini disebabkan,
Pertama karena kebijakan Nasional terkait ekport kelapa meningkat.
Untuk itu, selaku Ketua Kopek yang merupakan organisasi dan wadah mencoba mencarikan solusi, Nelson Pomalingo Bersama anggota kopek sudah pernah menyuarakan dan memperjuangkan ini dihadapan Menteri perdagangan RI.
” Bicara kelapa ini merupakan komoditas unggulan di Indoensia termasuk di Gorontalo sehingga ini menjadi perhatian Bersama lintas Menteri, Ungkap Nelson Pomalingo saat menjadi pembicara Dialog Pro Aspirasi yang dilaksanakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Gorontalo Selasa, (13/09/2022).
Kata Nelson lagi, Memang secara nasional lima tahun sebelumnya kelapa dalam ini belum mendapat di perhatian, masih terfokus pada kelapa sawit, padahal kelapa dalam ini menjadi unggulan komoditas tanaman rakyat atau tanaman nusantara yang terus didorong untuk meningkatkan kesejhahteraan masyarakat petani.
upaya kenaikan harga kelapa atau kopra menjadi harapannya kepada semua lintas sector termasuk pengusaha kelapa. Kopek mendorong pengusaha kelapa melakukan industrialisasi kelapa dengan cara menjual kelapa kepada pabrik-pabrik di daerah.
“Sebagai contoh di Kabupaten Gorontalo punya tiga industri kelapa sebagai tempat untuk menjual kelapa tersebut, tidak sekedar dalam bentuk kopra tapi semua manfaat kelapa. Mulai dari bijinya diolah menjadi minyak goreng, tempurang, sabut kelapa hingga arangnya.
Bahkan untuk mengantisipasi turunya harga kelapa, pengusaha disarankan untuk memasukan di home-home Industri,”harap Nelson. (*)
