KotagorPemkot

Merencanakan Keselamatan, Materi Kultum Rektor di Masjid Yusuf Polapa

212
×

Merencanakan Keselamatan, Materi Kultum Rektor di Masjid Yusuf Polapa

Sebarkan artikel ini
RANGKAIAN kegiatan Kultum yang dibawakan oleh Rektor UMGO Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong sebelum memasuki sholah Dzuhur.

KAMPUS (RAGORO) – Seperti diketahui, pengurus masjid kampus Yusuf Polapa sudah menjadwalkan pemberi ceramah kultum setiap harinya sebelum sholat Dzuhur. Dan bukan hanya di bulan suci Ramadhan saja, di luar Ramadhan pun program ini tetap berjalan karena sudah menjadi kebiasaan.

Memasuki hari kesebelas Ramadhan 1443 Hijriyah, giiran Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO),
Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong yang memberikan kultum dihadapan para jamaah sholat Dzuhur. Prof. Kadim dalam ceramahnya menyampaikan materi tentang merencanakan keselamatan.

Pada prinsipnya, kata Kadim, manusia tempatnya di surga bukan neraka, dan semua perintah awalnya halal, buktinya ketika nabi Adam diciptakan Allah, ditempatkan di surga. “Nabi Adam tergoda oleh setan dan melanggar larangan Allah. Allah pun mencap setan sebagai pembangkang, maka pada saat itu diciptakanlah neraka. Sehingga setan meminta izin kepada Allah untuk menggoda anak cucu Adam, sebab dirinya tidak mau sendiri masuk neraka, dan itu diizinkan Allah,” ungkapnya.

Maka Allah memberi rumus agar selamat dari neraka yaitu beribadah kepada-Nya. “Allah berfirman, tidaklah Ku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku, maka kunci untuk selamat dari godaan setan adalah taat beribadah kepada Allah, itu strategi pertama,” ucapnya.

Selanjutnya strategi dengan adanya bulan suci Ramadhan. “Ada 1 bulan dari 12 bulan untuk berpuasa dan beribadah, semua pahala dilipatgandakan dan dosa diampuni. Kenapa kita tidak menggunakan strategi dan fasilitas dari Allah, siang kita berpuasa dan malam hari kita mendirikan sholat dan amalan lain,” terangnya.

Sayangnya, kata Kadim, memasuki malam 11 Ramadhan, jika melihat jamaah, nampak shaf sudah mulai maju ke depan. “Mari di bulan suci Ramadhan kita mantapkan beribadah kepada Allah. Janganlah memperturutkan hawa nafsu, karena itu adalah godaan setan untuk menjadi pengikutnya. Jika tidak ke masjid berjamaah, padahal kita tahu keutamaan sholat sendirian dengan berjammah 1 : 27 derajat, maka kita sudah tergoda oleh setan,” tandasnya.

Dalam ceramhnya, Prof. Kadim juga menjelaskan soal tujuan puasa. “Tujuan puasa ialah agar kita bertaqwa. Jadi banyak manusia berpuasa tapi tidak mendapatkan predikat taqwa, karena sibuk mempercantik cat rumah, sibuk urusan gorden, sibuk urus kursi baru untuk persiapan hari raya,” sentilnya.

Dalam teori managemen, kita harus punya target ketaqwaan dalam persentase, gak usah sampai 100 persen, 80 persen saja sudah bagus. Petani jika punya target dari 5 ton mau menaikkan menjadi 7 ton hasilnya, maka akan bersungguh untuk mencapainya, begitupun di bulan suci Ramadhan harus punya target,” tambah rektor.

Khatamkan Al qur’an beberapa kali di bulan suci Ramadhan, kerjakanlah amalan sunnah, karena amalan sunnah di bulan suci Ramadhan sama derajatnya dengan ibadah wajib. “Jadi hidup itu pilihan, termasuk masuk surga dan neraka, itu pilihan tergantung dari amalan kita. Jika imannya kelas profesor, maka setan yang akan menggodanya adalah profesor juga, kalau tidak bisa dari depan, maka akan menggoda dari samping kiri, kanan dan dari belakang. Maka perkuat iman dan taqwa kita untuk melawan godaan setan,” tutupnya. (rg-63/HMS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *