JAKARTA (RAGORO)– Pemerintah Kota Gorontalo kawal usulan Toko Gorontalo nama Bapak H.B Jassin jadi Pahlawan Nasional dipusat DKI Jakarta. Usulan menjadi Pahlawan Nasional, didampingi langsung oleh Walikota Gorontalo bersama Pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo. Dalam kunjungan kerja tersebut, Pemerintah Kota Gorontalo dalam hal ini Walikota Gorontalo Marten A. Taha bersama rombongan turut hadir dalam kegiatan tersebut juga Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan bertempat di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Selasa (22/2/22) kemarin. Kunjungan kerja yang dirangkaikan dengan kegiatan seminar nasional kepahlawanan H.B Jassin, kata Walikota Gorontalo Marten A. Taha, Pemerintah Kota Gorontalo sangatlah mendukung penuh putra terbaik Gorontalo H.B. Jassin menjadi pahlawan Nasional. Menurutnya, pengusulan tokoh H.B. Jassin menjadi pahlawan Nasional memiliki alasan yang kuat.
Mulai dari historis hingga karya-karya menjadi aset yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia dan kini karya-karya tersebut tersimpan rapih. Bahkan berkat kehebatannya dalam seni sastra, HB Jasin dijuluki Paus Sastra Indonesia oleh sastrawan Gajus Siagian (alm.). “Kita sudah berpengalaman sejak tahun 2001 kita mendorong agar Gorontalo harus memiliki Pahlawan Nasional yaitu Nani Wartabone dan allhamdulillah pada tahun 2003 oleh Presiden RI ke-4 saat itu Ibu Megawati, pak Nani Wartabone ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Rekam jejak Nani Wartabone sebagai pahlawan Nasional tercatat dengan baik termasuk menjadikan Indonesia merdeka lebih awal di tahun 1942, “ujar Marten dalam sambutan Kepemerintahan Kota Gorontalo. Lebih lanjut, Walikota dua periode tersebut mengungkapkan, tak hanya Kota Gorontalo mengusulkan H.B Jassin sebagai Pahlawan Nasional, bahkan seluruh Bupati se Provinsi Gorontalo kata Marten, sudah mengusulkan H.B Jassin sebagai pahlawan nasional. “Nah ini berati, Kepahlawanan H.B Jassin bukan semata-mata karena Gorontalo harus banyak pahlawan nasional. Tetapi betul-betul, kita harus menghargai karya-karya besar dari Hans Bague Jassin atau yang lebih dikenal dengan HB Jassin yang sudah disumbangkan bagi Indonesia bahkan bagi dunia, “ucapnya.
Diketahui pula nama Dr. (H.C.) Hans Bague Jassin, atau lebih sering disingkat menjadi H.B. Jassin (31 Juli 1917 – 11 Maret 2000) adalah seorang pengarang, penyunting, cendekiawan muslim dan kritikus sastra berdarah Gorontalo dan berkebangsaan Indonesia. Tulisan-tulisannya digunakan sebagai sumber referensi bagi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kalangan sekolah dan perguruan tinggi dengan menggolongkan angkatan sastra.[1][2] Dia mendirikan Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin yang kemudian mendapat bantuan gedung dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki. Karena kiprahnya di bidang kritik dan dokumentasi sastra, dia dijuluki “Paus Sastra Indonesia”. Atas perjuangan dan bakti luhurnya pada bangsa dan juga tanah leluhurnya, H. B. Jassin pun akhirnya dianugerahi gelar adat Pulanga, “Ti Molotinepa Wulito” (Sang Putra Terbaik Bangsa yang Menguasai Bahasa) dari Dewan Adat 5 Kerajaan (Pohala’a) di Gorontalo.(lev).