KABGOR – Saksi mata, Suwito Suleman warga Tibawa Isimu menggambarkan suasana banjir yang dialami mereka, kamis malam itu.
” Airnya sangat cepat. Kami kewalahan menahan laju air yang mulai masuk kedalam rumah,” tukas Suwito.
Semua warga bingung. Barang barang yang sedianya mulai diletakkan ditempat yang tinggi, akhirnya ambruk akibat derasnya air.
” Awalnya kami mengira tidak akan tinggi. Jadi barang berharga seperti pakaian dll, kami Taru diatas lemari atau tempat yang tinggi. Namun airnya begitu cepat dan deras. Jadi semua pada ambruk, jatuh ke air. Seketika kami bingung waktu itu,” ujar bapak dua anak ini.
Belum lagi tambah Suwito, suasana malam itu gelap karena listrik mati. Hujan juga masih mengguyur sangat deras. ” Benar benar kami bingung tak tau berbuat apa,” tutur Suwito.
Menurut Suwito, banjir kali ini adalah terparah diwilayah Tibawa Cs ini. ” Ini paling parah. Sampai pinggang orang dewasa pak. ” Ujarnya.
Kata Suwito meluapnya banjir akibat pertemuan 3 sungai sekaligus. Sungai Iloponu, Molalahu dan sungai Alo.
Paling parah memang rumah- rumah yang dekat dengan bantaran sungai. Maka itu yang tidak mampu dievakuasi barang barangnya.
” Bahkan air ini nanti surut jam 5-6 pagi. Maka bayangkan saja pak keadaan dan kepanikan kami malam itu,” tukas Suwito yang sampai sore kemarin masih menggunakan baju basah sejak semalam.
Kerugian tentu tidak bisa dihitung. Hingga hari ini pun, genangan air masih ada. Bahkan barang-barang warga masih ada diterletak dihalaman rumah akibat lumpur masih terus dibersihkan. (RG.53)