KABGOR – Kecamatan Batudaa Pantai merupakan salah satu kawasan wisata andalan Kabupaten Gorontalo. Di desa ini terdapat masjid kubah emas yang dilengkapi dengan pusat pendidikan agama atau pesantren, terdapat pula wisata pantai Dulanga yang menyuguhkan keindahan alam.
Tak hanya itu, khasanah di desa ini setiap tahun nampak meriah karena masyarakat disini senantia memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW secara besar-besaran. Jangan heran desa yang terletak di wilayah Kabupaten Gorontalo ini terkenal sebagai desa wisata religi.
Jumat (29/10/2021), Wakil Menteri Agama (Wamenag) Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si, terlihat berkunjung ke desa Bongo. Ia tak menampik kekagumannya karena melihat potensi yang ada di desa itu.
Karenanya dia menghimbau potensi desa wisata religi itu jangan hanya dikmati masyarakat Gorontalo saja, namun perlu diekspansikan.
“Desa dan ini merupakan desa wisata yang sangat menarik yang harus dikembangkan tidak hanya dinikmati oleh masyarakat sekitar Gorontalo tapi perlu di ekspansikan, perlu dikembangkan, diperluas jaringannya agar bisa dinikmati oleh masyarakat di luar Gorontalo.
Ini paket wisata yang lengkap, di samping keindahan alamnya tetapi juga memiliki nilai-nilai sejarah yang tinggi dan juga memiliki nilai spiritual. Saya jadi tertarik dengan desa wisata ini,” kata Wamenag Zainut.
Sebelumnya Bupati Gorontalo, Prof. Dr. Nelson Pomalingo memang sengaja mengundang Wamenag RI tersebut ke Desa Bongo untuk mempromosikan salah satu wisata religi yang akan dikembangkan oleh Pemerintah Daerah ini.
Jika ditilik, dijadwalkannya agenda kunjungan Wamenag ke Desa Bongo karena Pemerintah Kabupaten Gorontalo hendak mengekspose potensi yang dimiliki, dengan harapan programnya dapat beroleh dukungan Pemerintah Pusat.
Seperti halnya dibidang agama, di Desa wisata religi yang dikunjungi Wamenag di Gorontalo memiliki pesantren namun disayangkan terbilang masih minim guru agama.
Secara menyeluruh, Pemerintah Kabupaten Gorontalo baru bisa memenuhi kuota 300 guru agama, dari 700 guru agama yang dibutuhkan. Alasannya tak lain adalah keterbatasan kemampuan anggaran.
Maka untuk memenuhi kekurangan itu, Bupati Nelson Pomalingo berharap Kementerian Agama RI akan menginterfensi kebutuhan guru agama yang ada di Kabupaten Gorontalo. (RG.53)