Ketua dan Wakil Ketua PKK Kota, Hadiri Workshop PUG

307
ADV
10
Kegiatan workshop Pengarustamaan Gender (PUG) di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo, Selasa (26/10, Foto Hms).

MAKASSAR (RAGORO)- Ketua Tim Penggerak PKK Kota Gorontalo Jusmiaty Taha Kiayi Demak dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Gorontalo Jos Aulia Annisa Kono hadiri kegiatan workshop Pengarustamaan Gender (PUG) di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo, bertempat di Gammara Hotel Makassar, Selasa (26/10/21) kemarin.

Kegiatan workshop yang di gagas oleh Dinas Pendidikan Kota Gorontalo di buka langsung oleh Walikota Gorontalo Marten A. Taha yang didampingi oleh Wakil Walikota Gorontalo Ryan F. Kono.

“Memilih tempat pelaksanaan di makassar tentunya ada alasan-alasan yang mengharuskan kegiatan tersebut dilaksanakan. Pertama kita harus belajar tentang kebudayaan makassar, dari seni-seni tradisionalnya begitu banyak, “ujar Marten dalam arahan membuka kegiatan tersebut.

Berbicara terkait gender belakangan ini kata Marten, menjadi isu nasional yang harus dihadapi dengan baik. Untuk itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam mengedepankan Pengarustamaan Gender (PUG) didalam strategi pembangunan nasional.

Menurutnya, secara lebih sistematis agar kesetaraan dan keadilan gender dapat terwujud dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Upaya itu antara lain, dengan mewujudkan kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki kedalam perencenaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari seluruh isi kebijakan dan program diberbagai bidang kehidupan.

Demikian halnya terkait dengan seni tradisonal. Marten sampaikan, seni tradisional yang bisa di kembangkan salah satunya adalah tardisi sulam atau karawo, yang peminatnya begitu banyak, tetapi pengrajinnya sudah mulai berkurang.

Demikian halnya yang bisa dikembangkan seperti bedak atau dulam. Dalam bahasa daerah adalah bada’a (bedak), termasuk pada objek pemajuan kebudayaan yang termasuk didalam pengetahuan nasional. Belajar dari pengalaman sejarah dahulu, Marten mengatakan, banyak anak-anak gadis yang dipakaikan bedak sebelum menikah atau acara-acara lainnya yang tentunya bedak nasional.

Tidak kalah khasiatnya dibandingkan dengan bedak yang produksi oleh pabrik. Dengan adanya workshop ini, Marten berharap peran perempuan dan pengembangan seni tradisional, lebih besar lagi dibidang sekarang.

Mengingat di Kota Gorontalo, kata Marten, begitu banyak seni tradisional yang bisa di kembangkan sehingga bisa menaikkan perekonomian dearah.

Pada dasarnya peran perempuan di bidang seni tradisional kata Marten, sangatlah penting. “Saya berharap, workshop ini dapat melahirkan gagasan yang dapat mengembangkan potensi seni tradisional di Kota Gorontalo, tandasnya.(levi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *