Metode Dirosa Belajar Al-Quran

513
ADV
10
Fory Naway saat memberikan sambutan pada Tasyakuran Dirosa Angkatan I Tahun 2021

KABGOR – Muslimah Wahdah Islamiyah Daerah Kabupaten Gorontalo melaksanakan Tasyakuran Dirosa Angkatan I Tahun 2021, Minggu (24/10).

Kegiatan berlangsung di Milana Hotel Kelurahan Hunggaluwa Kecamatan Limboto itu mengusung tema “Menggapai Cinta Allah Dengan Alquran”

Pantauan awak media, kegiatan itu dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat dan pengalungan selendang kepada wisudawan oleh ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Gorontalo, Prof. Fory Naway dan dilanjutkan dengan kajian Al-Quran oleh ustazah, Erwinda Zakaria dan sambutan Ketua Muslimah Wahdah Islamiyah Daerah Kabupate Gorontalo Nikma Tuli.

Selaku ketua GOW Kabupaten Gorontalo, Prof. Fory Naway menyampaikan apresiasinya kepada organisasi Wahdah Islimayah Kabupaten Gorontalo yang melaksanakan kegiatan tersebut.

Karena bagi Fory Naway, dengan acara Tasyakuran Dirosa Angkatan I Tahun 2021 banyak manfaat yang didapat oleh para pesertanya.

“Selesainya pembelajaran membaca Al’Quran melalui metode Dirosa banyak manfaatnya dalam hal mengenal huruf hijaiah, menghafal sampai dengan mengkaji islamiah. Sehingga merujuk kepada kehidupan dunia dan akhirat,”ujar Fory Naway.

Kata Fory Naway, tindaklanjut metode Dirosa ini merujuk pada hafiz Qur’an. Bahkan kata Dia, banyak kegiatan Muslimah wadha dilakukan mereka deengan membagi kebahagian, seperti Jum’at berkah maupun yang sifatnya silahturahmi di beberapa organisasi lainnya.

“ paling istimewa pada Tasakuran Dirosa pada angkatan 1 telah melahirkan wisudawan sejumlah 60 orang terdiri dari 6 kelompok dan mendukung dari berbagai usia, tidak melihat usai pemula namun sampai dengan remaja, dewasa bahkan lansai belajar Al-Quran,”ujarnya.

Seperti diketahui, metode Dirosa ini pertama kali di Kabupaten Gorontalo. Hal ini ditunjukan karena melihat muslimah wadah dibeberpaa daerah baru mereka sendiri telah melaksanakan dalam bentuk implementasi sebagai kekuatan Islam dalam melindungi kaum perempuan sebab di era pandemic Covid-19 mengisi kekosongan untuk selalu istiqoma dan tawaduh.

Terakhir, Fory berharap metode Dirosa dilakukan terus keberlanjuatan. Karena itu dirinyamerencanaka melakukan mitra bersama Wahda Islamiyah sehingga berkembang pada majelis lainnya.

“ini kita berharap berelanjutan dengan meliatkan majelis taklim di Kabupaten Gorontalo. ada kurang lebih 3 ribu kelompok majelis taklim dilibatkan dalam mengenal Al-Quran melalui metode Dirosa,” pungkasnya. (RG.53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *