KABGOR – Fakuktas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo saat ini berencana akan menjadikan desa payu dan helumo menjadi desa digital.
Kedua desa di Kecamatan mootilango itu diharapkan dapat mengikuti jejak desa hutadaa kecamatan telaga sebagai desa digital yang sudah dicangakan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Tak hanya bisa mengikuti jejak Desa Hutadaa, Desa Payu dan Helumo diharapkan dapat menjadi role model atau contoh untuk Desa-desa se Kecamatan Mootilango.
Hal ini disampaikan Ketua dosen pembimbing lapangan KKN tematik UNG Fory Naway saat membuka sosialisasi program KKN tematik periode II UNG dengan tema pelatihan manajemen administrasi berbasis digital bagi perangkat desa payu dan helumo Selasa ( 21/09)
“Seluruh Kepala seksi minimal harus tau menggunakan laptop seperti apa program Excel apa itu world itu ada program mengetik ada banyak program yang kami akan sampaikan kemudian bagaimana bisa mengshare program ke tempat-tempat yang sama persis dengan surat yang asli,” ujar Fory Naway.
“Saya ingin jadikan Desa Payu dan juga Desa Hulumo ini sebgai desa yang berbasis Digital seperti yang kemarin diresmikan oleh Bapak Bupati Desa berbasis Digital itu adalah Desa Hutadaa, nah kita harus bisa seperti itu maka dari itu kami akan melatih IT kepada para perangkat desa di payu dan hulumo ini,” lanjutnya
Pada saat bersamaan, Ketua TP PKK kabupaten Gorontalo itu mengajak kepada seluruh mahasiswa KKN untuk membantu permasalahn dan problmea di desa termasuk mendukung program -program pemerintah desa.
Saat ini pemerintah Kabupaten Gorontalo menggenjot program menanam Sansivera dan juga sudah menjadi bagian program PKK. karena menurut Fory, Sansivera banyak manfaatnya
“Disini saya akan mengajak bapak ibu sekalian untuk menananam Sansivera, gerakan menanam itu bukan untuk kepentingan Bupati tetapi untuk Masyarakat, karena manfaat dari Sansivera ini beragam macam manfaatnya contoh ketika direbus enzim yang ada di tanaman Sansivera bisa mematikan kanker payudara, kanker rahim, kista dan yang lainnya dan ini sudah pernah diteliti di Labnya UNG, selai itu juga bisa menghilangkan bau rokok,” tutupnya.
Seperri diketahui, Kegiatan pelatihan ini seperti diketahui adalah program kerja mahasiswa KKN tematik desa membangun periode II UNG. (RG.53)