PEMKOT (RAGORO)- Pemerintah Kota Gorontalo perdalam tata cara penyimpanan arsip yang bersifat representatif. Hal ini yang terungkap pada kegiatan silaturahmi walikota bersama Kepala ANRI (Arsipan Nasional), Drs. IMAM GUNARTO, M.Hum, sekaligus melihat secara langsung dokumen-dokumen arsip dan sistim penyimpanan arsip yang berada di DEPO, Jakarta (14/9/21) kemarin.
“Kunjungan kali ini sebagai bentuk kepeduluian kami terhadap berbagai arsip dan dokumen-dokumen yang membutuhkan penyimpanan yang berisfat representatif.
Terutama untuk persiapak DEPO arsip di Gorontalo, “ujar Walikota dalam pertemuan tersebut. Berbicara terkait sejarah Kota Gorontalo, Marten mengatakan Gorontalo sudah berusia 292 tahun, dan termasuk Kota Tua di Sulawesi. Menurutnya, hal ini mempunyai dokumen-dokumen dan arsip sepanjang perjuangan sejak jaman pejajahan sampai dengan kemerdekaan.
Bahkan, Gorontalo tersebut kata Marten, tercatat sebagai daerah yang merdeka sebelum Indonesia merdeka. “Kemerdekaan Gorontalo tersebut terjadi pada tanggal 23 Januari tahun 1942, yang diporpamerkan oleh Pahlawan Nasional, Nani Wartabone.
Satu-satunya toko Gorontalo yang bergelar Pahlawan Nasional, yang memerdekakan Gorontalo merupakan bagian dari NKRI pada saat itu. Sehingga banyak yang perlu didokumentasikan.
Olehnya, nantinya kita akan membentuk DEPO sebagai penyimpanan arsip sejarah di Gorontalo, “ucapnya. Kemudian dalam rangka untuk menjaga, merawat dan juga menyelamatkan ini Marten sampaikan, tentunya memiliki perlengkapan sarana prasana sepertihalnya mobil arsip, dalam menangani berbagai hal.
Menurutnya, betapa pentingnya tugas-tugas yang berkaitan dengan kearasipan dan perpustakaan tersebut. Sehingga dengan begitu pentinya kearsipan ini, kata Marten, Pemerintah Kota Gorontalo juga memberikan perhatian serius terhadap program-program, sebagai peran kebijakan kami didalam bidang kearsipan dan perpustakaan di Kota Gorontalo.
“Ucapan terima kasih penyambutan dalam junjungan kerja kami di Gedung ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia), “tutup Marten.(tr11).