KABGOR– Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo menjelaskan, untuk membangun daerah tidak cukup dibiayai dengan dana APBD tapi perlu instrument lain untuk menopang pembangunan.
Ia menyebut saat ini Kabupaten Gorontalo mengandalkan program-program Pemerintah Pusat seperti kredit usaha rakyat (KUR), dana pemulihan ekonomi nasional (PEN), serta keterlibatan pihak swasta.
Bahkan dengan strategi tersebut APBD Kabupaten Gorontalo dari Rp. 1,1 triliun kini berhasil mencapai Rp. 1,5 triliun dengan instrument peningkatan yang signifikan.
“Saya mendorong dana KUR (kelompok usaha rakyat). Untuk membangun daerah ini tidak boleh hanya dana APBD. Bahkan dana PEN kita hampir Rp. 492 milyar tahun ini.
Jadi sekarang dana kita itu kurang lebih Rp. 2 triliun”, ungkap Bupati Nelson dalam agenda pertemuannya bersama para kepala desa, Sekretaris Desa dan para Kepala Dusun se Kecamatan Mootilango, Senin (30/8/).
Selain dana Pemerintah, Kabupaten Gorontalo juga ditopang dengan peran swasta. Jumlah dana swasta awalnya sebesar Rp. 120 milyar, mengalami peningkatan mencapai Rp. 1,9 triliun pada tahun 2020.
“Ini mengalami peningkatan cukup besar. Tadinya hanya 120 milyar meningkat menjadi 1,6 triliun, 1,8, ke 1,9 kemudian tahun yang lalu 3,4 trilyun. Duakali lipat dari APBD kita,” jelas Bupati.
Ia menjelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten Gorontalo fokus mendorong program KUR untuk sector pertanian dan peternakan, antaranya bantuan kredit sebesar Rp. 12 perhektar dan bantuan khusus peternakan sapi yang mencapai Rp. 50 juta.
Berbagai kemudahan dari Pemerintah tersebut, pengelolaannya diharapkan dilakukan dengan profesional, ditopang oleh aparatur desa sampai dengan pemerintah kecamatan, sehingga upaya tersebut benar-benar mendorong usaha ekonomi masyarakat Kabupaten Gorontalo. (RG.53)