Headlines

Reassessment Dosen dan Karyawan UG

235
×

Reassessment Dosen dan Karyawan UG

Sebarkan artikel ini
FOTO bersama Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XVI, Ketua Yayasan Pendidikan Duluwo Limo lo Pohala'a (YPDLP), Rektor Universitas Gorontalo (UG), dan sejumlah undangan kegiatan Reassessment Dosen dan Karyawan, di Auditorium kampus UG.

KAMPUS (RAGORO) – Yayasan Pendidikan Duluwo Limo lo Pohala’a (YPDLP) Universitas Gorontalo (UG), Jum’at kemarin (27/8) melaksanakan kegiatan Reassessment Dosen dan Karyawan, di Auditorium kampus UG.

Kegiatan ini mengangkat tema “Mewujudkan SDM Profesional dan Berkualitas”, yang dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XVI, Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah (GOSULUTTENG), Prof. Mahludin Baruadi, Ketua YPDLP Gorontalo, Dr. Rolly Paramata, Rektor UG, Dr. Ibrahim Ahmad, para dosen dan seluruh karyawan di lingkungan kampus UG.

Mengawali sambutannya, Kepala LLDikti Wilayah XVI, Prof. Mahludin banyak menekankan perihal perubahan mindset indikator perguruan tinggi saat ini kepada para dosen dan karyawan.

Menurut dia, sejak awal periode kedua Presiden Jokowi melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) menjadi satu hal yang harus diwujudkan perguruan tinggi.

“Mau tidak mau ini harus dilaksanakan, mulai dari unsur pimpinan dosen dan karyawan harus punya mindset yang sama di dalam mewujudkan program MBKM,” ungkapnya.

Dari sisi kelembagaan, LLDikti akan sangat mensupport UG, karena perubahan minset ini sangat penting bagi perguruan tinggi.

“Bagaimana merubah mindset dari sebelumnya bukan MBKM menjadi MBKM, dan tidak hanya untuk mahasiswa tetapi juga dosen dan karyawan. Kalau kita tidak satu mindset pasti akan mengalami hambatan di dalam proses implementasinya,” terangnya.

Dia juga menguraikan indikator kinerja utama yang harus dilakukan UG. 1) Lulusan UG harus mendapatkan pendapatan yang layak diatas UMR. 2) Mahasiswa harus punya pengalaman belajar di luar kampus. 3) Para dosen harus berkegiatan di luar kampus untuk memberikan kinerja yang lebih baik. 4) Praktisi harus masuk ke kampus, terutama mereka yang profesional di dunia industri. 5) Indikator kerjasama antar prodi. 6. Dan kerjasama di lingkungan internasional.

“Inilah indikator kinerja utama kampus di masa depan. Selain itu, kita diminta pula harus ada indikator kinerja tambahan (IKT). Termasuk proses peningkatan mutu dan kualitas, yakni akreditasi. Akreditasi kedepan adalah salah satu syarat mutlak untuk menunjukkan bahwa kampus itu ada,” pungkasnya. (rg-63)

Respon (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *