DEKOT (RAGORO)- Sekretaris Komisi A DPRD Kota Gorontalo, Tien Suharti Mobiliu menyarankan terkait dengan vaksiniasi itu harus disosialisasikan lebih intens lagi kepada masyarakat. Mengingat masih ada sebaian besar yang menolak untuk dilakukan vaksinasi.
“Kami juga menyarankan agar perlu dirumuskan juga kegiatan belajar tatap muka, kerena melalui hasil Rakor BKO, tercatat di dipusat bahwa Provinsi Gorontalo berada diurutan pertama terkait dengan pernikahan anak, hal ini diakibatkan para anak tersebut sudah tak memiliki aktifitas atau kegiatan lagi.”
Disini kami menyarankan agar dibuatkan SOP untuk bagaimana caranya agar kegiatan pembelajaran tatap muka bisa diadakan, dengan melalui peraturun yang mengacu pada pemendagri nomor 17 serta tidak menyalahi aturan tentang Protkes.”Kata Tien.
Disamping itu ia juga menambahkan, terkait dengan upaya dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 ini, tentunya kota Gorontalo sebagai Kota jasa, hanya bisa beroleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi pajak.
Seperti pajak restoran dan pajak lainnya. Untuk itu kami memberikan saran agar tidak ada yang namanya penutupan, karena kami sangat yakin dari pemerintah Kota tidak akan menutup aktifitas seperti yang ada di cafe dan rumah makan, karena kota gorontalo hanya bisa beroleh pendapatan yang bersumber dari pajak
Akan tetapi kami juga menyarankan agar ketika petugas satgas turun ke seluruh cafe, tentunya harus dengan kondisi yang kondusif. Kemudian seluruh cae harus disisir secara merata.
Jangan sampai ada terkesan, ada cafe yang disisisr kemudian sebagian cafe lainnya tidak.”tegasnya.(Fah)