Restorasi Day Dicanangkan, Semangat Peran Saka Nasional 2025

127
ADV
10
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":5,"effects":2,"addons":17,"adjust":3,"remove":3},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false,"used_sources":{"version":1,"sources":[{"id":"366056001082211","type":"ugc"}]}}

KABGOR – Menjelang pelaksanaan Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka) Nasional 2025, Bupati Gorontalo Sofyan Puhi memimpin Apel Korpri yang digelar di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Selasa (21/10/2025).

Dalam apel tersebut, Sofyan mencanangkan gerakan “Restorasi Day” sebagai upaya membangun semangat baru bagi aparatur dan masyarakat daerah.

Kegiatan ini diikuti ratusan aparatur sipil negara (ASN) dari berbagai instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Apel di lokasi yang akan menjadi pusat kegiatan nasional itu juga menjadi simbol kesiapan Gorontalo sebagai tuan rumah Peran Saka 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.

“Saya mengajak seluruh ASN, mulai dari tingkat kecamatan hingga desa, serta seluruh elemen masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik dan mensukseskan Peran Saka Nasional 2025,” ujar Sofyan dalam amanatnya.

Ia menegaskan, penyelenggaraan kegiatan nasional ini merupakan kehormatan sekaligus kesempatan untuk memperkenalkan potensi Kabupaten Gorontalo di tingkat nasional.

Menurut Sofyan, pencanangan Restorasi Day bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi menjadi momentum memperkuat etos kerja dan kolaborasi lintas sektor

“Pencanangan ‘Restorasi Day’ di Bumi Perkemahan Bongohulawa memiliki makna strategis. Kita tidak hanya menyiapkan lokasi kegiatan, tetapi juga menumbuhkan semangat restorasi dan kebanggaan diri sebagai ASN dan warga Gorontalo,” katanya.

Ia berharap gerakan Restorasi Day dapat melahirkan budaya kerja baru di lingkungan pemerintahan. “Melalui Restorasi Day, kita ingin menciptakan kultur kerja yang berorientasi pada hasil, pelayanan publik yang bersih dan cepat, serta semangat kolaboratif lintas sektor dan generasi,” tutup Sofyan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *