Editor : Indra Bakari
Paslon Bupati Diminta Perhatikan Dampak Lingkungan atas Galian C di Desa Huangobotu
BONEBOL (RGNEWS.COM) – Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), baru-baru ini menuai sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari akademisi Universitas Gorontalo Dr. Abdul Wahab Podungge, M.Si.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu menegaskan, pentingnya perhatian dari para Calon Bupati di daerah itu terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas Galian C di Desa Huangobotu, Kabupaten Bone Bolango.
Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungannya di lokasi terdampak banjir bandang di Desa Huangobotu, Selasa (22/10/2024).
Menurutnya, aktivitas galian C yang tidak terencana dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang yang berdampak serius pada kehidupan warga setempat.
“Di Bone Pesisir ini, kita butuh keseimbangan ekosistem. Dampak akibat eksplorasi galian C di hulu mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor,” ungkap Dr. Abdul Wahab.
Lanjut kata dia, aliran air bermuara ke laut membawa sampah, batang pohon, tumpukan material tanah bercampur lumpur sangat mengancam ekosistem bawah laut termasuk terumbu karang, dan mencemari kualitas air serta habitat ikan dilautan.
Oleh karena itu, Dr. Wahab mengultimatum Pemerintah Desa Huangobotu, yang beberapa bulan yang lalu telah didesak oleh kelompok masyarakat untuk membuat kesepakatan dengan Perusahaan Galian C.
“Ya, Bulan Agustus kemarin telah diadakan mediasi antara kelompok masyarakat dengan perwakilan perusahaan Galian C. Namun menurut informasi yang saya peroleh dari beberapa masyarakat yang saya wawancarai, masih terdapat indikasi perusahaan tersebut ingkar janji,” sebut Abdul Wahab.
Oleh karena itu, pihaknya berharap para Calon Bupati yang saat ini sementara tahapan kampanye dapat mendengar aspirasi kelompok masyarakat dan mengambil langkah konkret untuk melindungi lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat.
“Saya juga mau mengingatkan bahwa di Desa Huangobotu adalah sentra Pelabuhan Nelayan, dan tetangganya Desa Botubarani merupakan pusat wisata Whale Shark. Jika tidak diseriusi tumpuan Bone Pesisir sebagai pusat kegiatan perikanan dan pariwisata akan semakin terancam,” tukasnya.
Sementara sebelumnya berdasarkan rilis dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Selasa (22/10/24) terdapat 1.199 Jiwa yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Bone Bolango.
Terdiri atas 251 warga Desa Huangobotu, 173 warga Desa Biluango, 642 warga Desa Modelomo, 85 warga Desa Libungo, dan 48 warga Desa Bonda Raya.
Total ada 176 rumah warga yang terdampak. 5 unit diantaranya rusak berat di terjang arus banjir di Desa Huangobotu. (***)