KABGOR – Pasangan Nelson Pomalingo – Kris Wartabone kini mulai dijuluki ‘Sang Patriot’ Gorontalo. Beberapa tokoh mulai menjuluki mereka demikian.
Dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, mendefinisikan patriotisme sebagai sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala- galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.
Definisi itu tentu selaras dengan kedua tokoh ini. Sebagai pembela tanah air Gorontalo, keduanya punya sejarah yang cukup kental.
Prof. Nelson misalnya. Tokoh yang dikenal dengan sebutan sang deklarator ini memang penuh perjuangan untuk daerah yang dicintainya mekar.
Pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara kala itu dideklarasikan tepat tanggal 23 Januari 2000, Gorontalo menjadi satu provinsi yang mencoba berdiri sendiri hingga saat ini.
Bersama rekan-rekannya, Prof. Nelson didapuk sebagai leader dalam perjuangan itu. Hingga julukan itu disematkan ke dirinya sebagai sang Deklarator.
Kris Wartabone juga punya leluhur perjuangan untuk daerah ini. Cucu seorang pejuang kemerdekaan Gorontalo, Alm. Nani Wartabone. Perjuangan yang cukup gigih dilakukan oleh para pejuang Gorontalo dibawah komando Nani Wartabone.
Hingga akhirnya tepat 23 Januari 1942. Sejarah mencatat, Gorontalo menjadi daerah yang pertama merdeka sebelum kemerdekaan RI 1945 kala itu. Dan ditubuh Kris punya darah pembela tanah air rintisan Alm. Nani Wartabone.
Saat ditanya ke Prof. Nelson semua itu berkenaan dengan background keduanya.
” Bisa jadi. Kala itu kami berjuang untuk pemekaran Gorontalo menjadi satu provinsi. Dan pak Kris adalah cucu pejuang Gorontalo, Alm. Nani Wartabone, ” Ujarnya.
Judin tokoh masyarakat pun mengatakan pelabelan Sang Patriot Gorontalo pas jika disematkan kepada kedua tokoh ini. ” Ya, keduanya punya historis sejarah yang cukup kental dengan kemerdekaan Gorontalo dan Pemekaran Gorontalo. Jadi pas jika mereka dijuluki Sang Patriot. ” Ungkapnya.
Sehingga baginya, tepat jika mereka ini berpasangan. Dedikasi keduanya memiliki darah yang cukup kental untuk membangun daerah ini. ” Jadi tidak usah ditanya. Bagaimana niat tulus mereka untuk membangun melanjutkan pembangunan Gorontalo dimasa depan. Karena keduanya punya kecintaan untuk tanah airnya. Provinsi Gorontalo, ” Tegasnya. (*)