Tim Penulis :
- Editor : Sahril Rasid
- Tuken-Irvan
GORONTALO (RG.COM)—Film Lafran Pane tayang dibioskop biskop di Indonesia. Termasuk di Gorontalo menjadi salah satu film yang membuat kursi kursi penonton bioskop full.
Orang tua, muda,generasi milenia, tidak hentinya saling ajak, nonton bareng, eforia yang hanya bisa kita lihat di even piala dunia sepak bola.
Seakan ini menjadi film wajib di tonton mereka yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari zaman ke zaman.
Di Gorontalo eforia inipun sangat terlihat. Tak luput politisi, kepala daerah, mahasiswa, ramai ramai nonton bareng pendiri organisasi mahasiswa islam ini.
Tak luput Nelson Pomalingo ikut dalam nonton bareng film Lafran Pane di studio XXI Kota Gorontalo.
Diputar perdana, Sabtu malam (22/06/24), Prof. Nelson hadir bersama para pejabat dan tokoh penting di Gorontalo.
Terlihat Pj. Gubernur, mantan Walikota Marten Taha, Mantan Bupati Gorut Thariq Modanggu,
Akademisi Rustam Akili, Rauf Hatu, Politisi, hingga sejumlah kader hijau hitam mulai dari Pohuwato hingga Bone Bolango.
Film Lafran Pane sendiri mengangkat sosok tokoh pemuda pendiri organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Yang hingg saat ini menjadi satu organisasi yang paling berpengaruh di Indonesia, pemerintahan dan organisasi politik.
Tak heran, HMI-KAHMI menjadikan organisasi yang sangat mempengaruhi berbagai kebijakan politik dan pembangunan di Indonesia.
Ikatan kuat sesame kader HMI seakan meniadi ikatan darah lintas batas, menembus birokrasi apapun di pemerintahan Indonesia.
Tak heran di mata seorang Prof DR Nelson Pomalingo yang merupakan kader HMI-KAHMI film Lafran Pane sungguh sangat luar biasa.
” Sebagai kader kader HMI kita punya kebanggaan. hanya membangun agama dari dunia intelektual kampus, tapi juga ke indonesiaan secara menyeluruh,’ tegas Nelson Pomalingo.
” Film ini sangat bagus. Menceritakan bahwa HMI menaungi seluruh umat islam. Ini kesimpulan kesimpulan dari film ini HMI, ” kata Nelson dengan nada bergetar
Ia sendiri berharap generasi muda kita di Indonesia khususnya di Gorontalo menonton film ini.
” Terutama siswa SMA perlu menonton film ini, ” Pungkas kader yang kini berjejer dalam Presidium Majelis Wilayah KAHMI Provinsi Gorontalo hingga kini. (*****)