KABGOR – Mereka berdua adalah dua tokoh yang cukup disegani di Kabupaten Gorontalo. Memiliki barisan pendukung militan, membuat keduanya berada dalam kekuatan masing-masing dilevel yang tak jauh berbeda.
Keduanya juga sangat dekat dengan masyarakat. Baik masyarakat umum, hingga barisan ASN.
Betapa tidak. Roni Sampir dengan kekuatan dirinya saat ini sebagai panglima ASN, Sekda Kabupaten Gorontalo, tentu dia sudah punya pondasi yang kuat.
Berkarier sebagai seorang ASN yang sudah cukup lama, maka pastinya ada kekuatan yang cukup besar bersamanya, meski saat ini dia bakal mundur dari statusnya itu.
Fory Naway juga demikian. Srikandi Kabupaten Gorontalo ini juga memiliki kekuatan yang cukup militan bersama beragam kegiatannya dengan kaum ibu di PKK. Belum Dekranasda, Bunda Paud dan masih banyak lagi.
Dua tokoh ini dalam pembukaan MTQ sempat berbincang cukup lama. Disitu ada beberapa rekan media bersama, mencoba menggali isu yang kuat jika sekiranya bersama di panggung pilkada.
Ternyata ada yang menarik. Keduanya penggagas satu kegiatan yang berbeda dari biasanya di MTQ.
Sekda selaku ketua panitia melombakan lomba khusus di MTQ ini, yakni Mongadi Wunu-wunungo (Mengaji dengan nada klasik Gorontalo, namun berbahasa Arab al Quran.)
” Ini ada lombanya. Dan baru ini dilombakan. Unik, dan semua peserta siap ikut” Ucap Robi.
Ternyata pencetus Mongadi Wunu-wunungo adalah Fory Naway yang terus menggalakannya di beberapa kelompok pengajian ibu ibu.
” Saya sudah terus menggelarnya di beberapa kelompok ibu ibu pengajian, ” Tukas Fory.
Nah bagaiamana kalau dua pencetus Mongadi Wunu-wunungo ini jika dibuat bersama untuk Kabupaten Gorontalo. Keduanya tak mau menjawab. Hanya terbesit senyum diantara mereka. ” Kita sukseskan dulu MTQ ini. Karena target untuk juara umum, Kabupaten Gorontalo menargetkannya. ” Tukas Roni, diiringi senyum sang srikandi profesor, Fory Naway. (*)