Penulis : Sahril Rasid
GORONTALO (RG.COM)—Tokoh Utama pejuang provinsi Gorontalo,Drs Roem Kono mengaku tidak hadir di resepsi peringatan HUT Provinsi Gorontalo ke 23 yang dilaksanakan di DPRD Provinsi Gorontalo 5 Desember lalu, karena memang tidak mendapatkan undangan.
“ Benar, saya tidak diundang, tapi tak apalah. Mungkin mereka terlalu sibuk dan lupa, saya tidak kecewa. Biarlah saya memperingati HUT Provinsi Gorontalo dengan cara saya sendiri, bersama masyarakat Gorontalo di desa dan pelosok,’ kata Roem Kono saat berbincang dengan wartawan Rakyat Gorontalo.Com Rabu 06/12/2023 kemarin.
Roem Kono sendiri mengaku tidak terlalu mempersoalkan soal tidak dirinya diundang. Baginya perjuangan menjadikan Gorontalo menjadi sebuah provinsi, dengan niat tulus untuk menyetarakan Gorontalo dengan provinsi lain di negara republic Indonesia.
“ Niat utama dari mendirikan provinsi Gorontalo, agar harkat dan martabat masyarakat Gorontalo sejajar dengan masyarakat di provinsi lain, seperti di Jawa, Sumatra, Kalimatan, Sulawesi,’ tegas Roem Kono.
Alasan laian adalah, agar Gorontalo merasakan keadilan dalam pembangunan. Jika daerah lain, mendapatkan anggaran pembangunan dari pusat, maka demikian juga dengan Gorontalo.
“ Asas keadilan dalam negara itu yang menjadi tujuan utama berdirinya Provinsi Gorontalo sebagai salah satu bagian dari Republik Indonesia mendapat perlakuan yang sama dengan daerah lain,’ tegas duta besar RI Untuk negara Bosnia Herzegovina ini.
Untuk itu katanya, ia tidak pernah berhenti berjuang membangun Gorontalo.
“ Awal mula berdiri perjuangan Provinsi Gorontalo pengorbanannya luar biasa. Kalau diceritakan jelas panjang. Tenaga fikiran dan materi itu tidak terhitung dan memang kami tidak menghitungnya, karena demi tanah leluhur saya sendiri,’ tegas Roem Kono.
Roem Kono sendiri membantah berdirinya Provinsi Gorontalo karena peran satu dua orang, termasuk dirinya.
“ Perjuangan membentuk Provinsi Gorontalo melibatkan banyak tokoh, baik secara langsung tidak langsung. Dan mereka berkorban materi dan tenaga,’ tegas Roem Kono dengan mata berkaca kaca.
Dan terpenting bagaimana masyarakat Gorontalo yang terus menerus mendukung dan membantu sehingga Gorontalo bisa meniadi sebuah provinsi hingga usianya yang ke 23 hari ini 5 Desember 2023.
Roem Kono mengaku perjuangan belum selesai. Pembentukan Provinsi Gorontalo itu barulah star awal.
Sekarang bagaimana membangun Provinsi Gorontalo agar tetap berdiri kokoh selamanya.
“ Ingat tujuan utama berdirinya Provinsi Gorontalo selain harkat martabat masyarakat Gorontalo, adalah kemakmuran yang dirasakan oleh seluruh masyarakat. Jangan cuma bangga, tapi harus makmur rakyatnya,’ tegas Roem Kono.
“ Jika masyarakat tidak makmur, Gorontalo tidak maju secara infrastruktur dan sebagainya, maka jelas gagallah pemerintahan Provinsi Gorontalo,’ tegasnya.
Kata Roem Kono,saat ini jangan terlalu merasa kita paling berjasa atau pahlawan dibalik berdirinya Provinsi Gorontalo.
“ Itu tidak ada arti, jika masyarakat Gorontalo masih banyak yang miskin, maka saya berharap dimomentum hut ke 23 ini evaluasi diri untuk seluruh kepala daerah, pemimpin negeri ini, pengelola daerah ASN dan masyarakat dari berbagai kalangan, petani, nelayan, buruh sudahkah merasakan kemakmuran ? “ kata Roem Kono.
Kata Roem Kono tantangan ke depan akan jauh lebih berat. Maka Provinsi Gorontalo harus berdaya saing di republik ini. Dengan cara memberikatan kontribusi nyata dalam pembangunan dan menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing.
“ Sekali lagi saya tegaskan, pahlawan sesungguhnya berdirinya Provinsi Gorontalo itu perjuangan seluruh tokoh masyarakat dari berbagai lapisan,politisi, mahasiswa, dan seluruh masyarakat Gorontalo,’ tegasya.
Duta Besar RI untuk negara Bosnia dan Herzegovina ini berada di Gorontalo. Beberapa hari belakangan politisi Golkar yang juga Caleg DPR-RI dari Partai Golkar dapil Gorontalo terlihat sering menemui masyarakat.
Ini memang menjadi kegiatan rutin sejak Roem Kono menjadi anggota DPR-RI dua periode beberapa tahun lalu. Bahkan kebiasaan itu terus terbawa sejak ia dipercaya presiden sebagai duta besar.
Sementara itu salah satu panitia HUT Provinsi Gorontalo 5 Desember lalu Sekwan Sudarman Samat saat dikonfirmasi mengatakan telah mengirim undangan.
“ Kami mengirim undangan langsung kepada Pak Roem Kono. Undangannya diantar langsung, hanya saja saat itu Pak Roem Kono tidak berada dikediamannya di Gorontalo,’ kata Sudarman Samad.
Undangan itu tetap dititipkan kepada orang dalam rumah.
“ Mungkin saat itu suratnya tidak sampai ke Pak Roem Kono. Sehingga itu malamnya ketika mendapat informasi pak Roem belum menerima undangan. Kami mengirimkan kembali undangan itu melalui salah staf yang masih kerabat beliau,’ kata Sudarman Samat *****