KAMPUS (RG.COM) – Kebijakan penghapusan skripsi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadim Makarim, direspon positif pihak Universitas Gorontalo (UG).
Rektor UG, Dr. Sofyan Abdullah, SP, MP mengaku mendukung kebijakan tersebut.
Ditemui di ruang kerjanya, Senin (18/9) kemarin, Dr. Sofyan mengatakan, meski mendukung, pihaknya tidak serta merta langsung menerapkan.
“Untuk UG sendiri, untuk saat ini, kita belum. Kita tetap masih seperti biasa. Masih menerapkan skripsi dan tesis, karena itu menyelenggarakan program S1 dan S2,” kata Dr. Sofyan.
Namun demikian, dalam upaya menindaklanjuti kebijakan itu, Rektor menjelaskan, pihaknya masih mempersiapkan perangkatnya.
“Nah, kita sekarang ini, masih mencari format terkait dengan akhir studi tanpa skripsi. Karena memang ada beberapa penjelasan Pak Menteri, skripsi diganti dengan project atau produk yang dihasilkan dan itu bisa mengganti nilai dari pada skripsi,” terangnya.
Ia menyebut, memang untuk tahap awal (penerapan penghapusan skripsi), sebagaimana yang telah dibahas dengan, salah satunya pihak Fakultas Pertanian, begitu juga Fakultas Kesehatan Masyarakat.
“Jadi, ada produk yang dihasilkan. Penelitian tetap ada, sehingga ada hasil yang dikeluarkan. Nah, hasilnya itu kita terbitkan jurnal, bahkan melahirkan HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual),” jelasnya.
“Dan memang kalau saya lihat yang eksakta itu mudah, seperti Teknik, Pertanian dan FKM. Sehingga kita masih mencari untuk yang lain. Dan kita menganggap ini sebagai proses persiapan terkait kebijakan Pak Menteri,” sambung Rektor.
Lebih lanjut kata Dr. Sofyan, yang jelas kebijakan mengenai format diserahkan kepada setiap prodi.
“Itu kewenangan prodi masing-masing, mau seperti apa formatnya (penghapusan skripsi). Tapi yang pasti itu harus ada jurnalnya. Artikelnya ada. Dan diterbitkan di jurnal bereputasi, Karena harapannya mahasiswa bisa sitasi dan sebagainya,” papar Rektor. (RG-56)
